Sekretaris Daerah Provinsi Gorontalo, Sofian Ibrahim, mendorong Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Gorontalo menyiapkan perencanaan kesiapsiagaan (grand plan) menghadapi ancaman krisis pangan yang disebabkan oleh perubahan iklim. Sofian berharap langkah ini dapat mencegah penumpukan stok komoditas, menjaga kualitas, dan memastikan distribusi pangan ke masyarakat berjalan lancar.
Dalam acara Pertemuan Koordinasi Aksi Kesiapsiagaan dan Penanggulangan Krisis Pangan Tingkat Provinsi Gorontalo tahun 2023, Sofian mengungkapkan kompleksitas masalah krisis pangan yang melibatkan banyak faktor. Oleh karena itu, dukungan berbagai program dan kegiatan dari pemerintah daerah dianggap sangat penting untuk mengantisipasi dan mengatasi krisis tersebut.
Sofian juga menyampaikan imbauan kepada para pedagang untuk menampung hasil produksi masyarakat. Langkah ini sejalan dengan tiga arahan Presiden dalam Sidang Kabinet Paripurna pada 20 Juni 2023, yaitu peningkatan produksi komoditas pangan sesuai karakteristik daerah, memastikan offtaker siap menampung hasil produksi, dan menyusun grand plan yang baik.
“Langkah-langkah tersebut harus menjadi dasar untuk pemerintah dalam mengambil kebijakan konkret dalam menyusun grand plan kesiapsiagaan menghadapi krisis pangan,” kata Sofian, Sabtu (23/12/23).
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Gorontalo, Ramdan Pade, menegaskan perlunya data dan informasi yang relevan untuk mengkaji kesiapsiagaan pangan. Ia meminta kerja sama dan koordinasi dari berbagai pihak terkait, termasuk Dinas Pertanian, Diskumperindag, BPS, Bapppeda, BPBD, BMKG, dan pihak lainnya.
“Data tersebut akan menjadi kunci untuk hasil akhir dari kajian kesiapsiagaan. Oleh karena itu, kerja sama dari seluruh stakeholder terkait sangat diperlukan. Hasil kajian ini nantinya akan menjadi dasar pertimbangan kebijakan di bidang pangan,” ungkap Ramdan Pade. (bsnn)
