Berita Regional

Disebut Demo Anarkis, KANAWA : Itu Fitnah Dan Terkesan Provokator!

Keluarga besar Napooha dan Walanapo (Kanawa) membantah tudingan melakukan aksi demo anarkis seperti yang beredar di media online saat ini.

Perwakilan keluarga besar Napooha dan Walanapo, Hendro Nilopo mengatakan, bahwa aksi demonstrasi yang digelar pada hari Senin, 15 Januari 2024 di depan kantor Bupati Kabupaten Konawe dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

“Aksi keluarga besar kami di depan kantor Bupati Konawe pada  Senin, 15 Januari 2024 itu melalui ketentuan yang berlaku seperti melakukan pemberitahuan, menyampaikan perangkat aksi dan lain sebagainya”. Kata Hendro, saat di temui disalah satu hotel di Kendari, Rabu (17/1/24).

Hendro menjelaskan, bahwa dalam surat pemberitahuan aksi seluruh alat peraga seperti ban bekas, spanduk dan lain-lain telah dicantumkan dengan jelas.

“Semua yang dibawa sudah dicantumkan didalam surat pemberitahuan aksi, dan tidak ada yang membawa senjata tajam atau melakukan pengrusakan fasilitas umum. Lantas bagaimana bisa dibilang anarkis?” imbuhnya
Adapun saat aksi berlangsung, lanjut Hendro, pihak Kanawa hanya melakukan pembakaran ban bekas selayaknya aksi-aksi demonstrasi pada umumnya.

“Hampir setiap ada aksi demonstrasi, pasti identik dengan yang namanya bakar ban. Dan itu merupakan hal yang lumrah di Sultra ini menurut saya”. Ucap pria yang juga merupakan direktur Aliansi Masyarakat Peduli Hukum – Sulawesi Tenggara itu.

Oleh sebab itu, mahasiswa S2 Ilmu Hukum Universitas Jayabaya Jakarta itu menyampaikan seyogyanya semua pemberitaan mestinya dimuat berdasarkan kronologi dan bukti-bukti rill di lapangan dan juga berimbang.
“Mestinya berimbanglah, jangan digiring seolah-olah rumpun keluarga kami melakukan aksi anarkis, hanya karena bakar ban”. Pungkasnya

Terlebih lagi, lanjut Hendro, dalam aksi tersebut dihadiri oleh keluarga besar Napooha dan Walanapo baik laki-laki maupun perempuan hingga yang berusia lanjut.

“Peserta aksi banyak juga perempuan dan bahkan ada yang sudah usia lanjut. Karena tujuannya memang terkait lahan keluarga besar kami. Bagaimana mau anarkis”. Tegasnya
Adapun terkait adanya korban luka bakar dari personil Polres Konawe, Hendro menyampaikan rasa prihatin yang sedalam-dalamnya mewakili seluruh keluarga besar Napooha dan Walanapo.

“Terkait itu tentu kami turut prihatin, dan perwakilan keluarga kami juga sudah bertemu dan menyampaikan rasa prihatin kepada keluarga korban”. Jelasnya

Menurutnya, peristiwa luka bakar dari cipratan ban terbakar yang menimpa dua orang personil Polres Konawe merupakan sebuah bencana yang tidak disengaja dilakukan saat aksi demonstrasi sedang berlangsung.
“Meskipun itu sebuah bencana, tetapi keluarga kami sudah di tetapkan sebagai tersangka dalam kasus tersebut. Bahkan sudah di tahan di Rutan Polda”. Tutupnya (bsnn)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button