MIND ID Bukukan Laba Rp9,94 Triliun Pada Kuartal I 2024

Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Holding Industri Pertambangan Indonesia (MIND ID) membukukan laba bersih sebesar Rp9,94 triliun atau tumbuh 59,16% year on year (yoy) dari capaian periode sama pada tahun sebelumnya sebesar Rp6,25 triliun.
Seiring kenaikan laba bersih, MIND ID membukukan pendapatan sebesar Rp25,29 triliun. Total aset MIND ID tercatat Rp269,36 triliun dengan ekuitas Rp142,07 triliun.
Sekretaris Perusahaan MIND ID Heri Yusuf mengatakan, capaian positif sepanjang kuartal-I 2024 merupakan hasil dari upaya transformasi bisnis seluruh unit bisnis Grup MIND ID.
“Perbaikan tata kelola bisnis secara end to end, komitmen digitalisasi dan program efisiensi secara aktif terus diimplementasikan oleh Grup MIND ID. Capaian ini menjadi pendorong untuk memperkuat komitmen pengembangan bisnis hilirisasi sektor pertambangan di Indonesia sebagai bentuk kontribusi MIND ID untuk peningkatan nilai tambah dan penerimaan negara,” kata Heri dalam keterangan resmi, Sabtu (29/6/2024).
Heri menjelaskan, tahun ini MIND ID fokus mengawal sejumlah proyek strategis seperti implementasi proyek dragon di Aneka Tambang (ANTM) yang telah memasuki tahap joint venture dengan perusahaan baterai EV terbesar asal China, Contemporary Amperex Technology Co. Limited (CATL).
Proyek strategis lainnya yakni proyek PT Bukit Asam Tbk (PTBA) yang berfokus pada upaya mengatasi kendala angkutan logistik. PTBA akan mengembangkan solusi untuk mengatasi kendala ini dengan melakukan pengembangan kapasitas angkutan lainnya.
Selanjutnya, MIND ID melalui PT Aneka Tambang Tbk juga melakukan Commodity Monetizing di antaranya proyek EV Battery, proyek dragon dan proyek titan yang untuk meningkatkan pemanfaatan komoditas mineral dalam produksi baterai kendaraan listrik.
Selain itu, proyek Smelter Grade Alumina yang dioperasikan oleh PT Borneo Alumina Indonesia (PT BAI) atau mempawah proyek hasil konsorsium Antam dengan Inalum ini fokus pada pengembangan infrastruktur dan peningkatan nilai tambah komoditas mineral di wilayah Mempawah, Kalimantan Barat.
“MIND ID juga mendorong akselerasi pembangunan transmisi 500 KV PLTU Sumsel 8 untuk memperkuat infrastruktur kelistrikan di provinsi itu. PTBA juga turut dalam proyek pengembangan bisnis turunan batu bara seperti anoda sheet, artificial graphite, dan MEG untuk meningkatkan nilai tambah dari emas hitam,” ujar Heri.
Di sisi lain, PT Freeport Indonesia juga telah meresmikan fasilitas pemurnian Smelter Gresik yang akan meningkatkan kapasitas pengolahan konsentrat tembaga dan lumpur anoda secara bertahap hingga akhir 2024. Sementara PT Indonesia Asahan Aluminium akan menjalankan peningkatan kapasitas produksi di Kuala Tanjung.
Terakhir, PT Timah Tbk terus didorong perbaikan pola operasi penambangan untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas, pengembangan produk hilirisasi logam timah untuk memperluas pasar dan nilai tambah, dan optimasi pengelolaan mineral ikutan timah. (bsnn)