Politik Petai Angkasa, Bahas IKN Hingga Polemik dengan Sang Istri

Minggu 24 Desember 2023 tepat pukul 09:00, group WhatsApp (WA) Angkasa ramai berdering. Suara juru kunci GOR Angkasa paling keras menggema. “GOR Angkasa sudah dibuka,” serunya.
Sontak ajakan tersebut disambut ramai oleh seluruh anggota Angkasa. “Siap, on the way (OTW),” jawab seluruh anggota Angkasa.
Satu per satu seluruh anggota Angkasa mulai memadati GOR Angkasa atau banyak sebagian anggota menyebutnya itu “Markas”.
Kehadiran seluruh anggota Angkasa disambut senyum hangat dari sang juru kunci, serta Ketua Dewan Pengawas Angkasa.
Minggu ini memang terasa berbeda. Pasalnya, sebagian anggota Angkasa tidak terlihat hadir di ‘Markas’. Maklum, banyak sebagian anggota Angkasa menghabiskan waktu libur natal dan akhir tahun bersama keluarga di luar kota.
Meski demikian, hal tersebut tidak membuat keceriaan mingguan komunitas Angkasa menjadi tidak istimewa. Canda tawa seluruh anggota Angkasa terap tersaji. Ditambah dengan aroma secangkir kopi khas Angkasa yang menambah keseruan berkumpul anggota Angkasa.
Kegiatan Angkasa diawali dengan olahraga Tenis Meja. Sebagian Anggota terlihat antusias membolak-balikkan bola di atas meja yang berukuran berukuran 274×152,5 cm tersebut.
Duel panas kerap tersaji dikala anggota Angkasa bermain tenis meja. Kalah menang hal yang biasa terjadi di setiap gelaran olahraga. Namun, gimik inilah yang membuat keseruan disetiap pertandingan olahraga.
Komunitas Angkasa memang berbeda dengan yang lainnya. Pasalnya, hampir sebagian besar anggota Angkasa harus memulai perdebatan dengan sang istri apabila ingin melangkah ke ‘Markas Angkasa’.
“Semakin kompleks perdebatan dengan sang istri, justru semakin berkibar bendera Angkasa,” saut salah satu anggota Angkasa.
Istri-istri anggota Angkasa memang sangat istimewa. Pasalnya, mereka (sang istri) sangat mendukung apa yang dilakukan para suami di Komunitas Angkasa. Namun juga, ada beberapa istri dari anggota Angkasa yang tidak memberikan waktu luang kepada sang suami untuk menghabiskan waklu lama di Markas Angkasa.
Kondisi inilah yang juga menjadi perbincangan hangat di Markas Angkasa.
Perdebatan soal politik juga semakin memanas di ‘Markas Angkasa’, apalagi pasca Debat Calon Wakil Presiden (Cawapres) yang digelar beberapa waktu lalu. Maklum saja, isu politik memang sedang ramai diperbincangkan di seluruh penjuru negeri ini.
Topik perpindahan Ibu Kota Nusantara (IKN) juga menjadi pembahasan yang juga menarik. Saling serang antara kubu satu dan kubu lainnya menjadi bumbu yang membuat perdebatan tersebut semakin sedap.
Wajar saja, seluruh anggota Angkasa memang mempunyai arah politik yang berbeda-beda. Namun, hal itu sangatlah wajar, mengingat pilihan politik memang menjadi hak mutlak dari pribadi seseorang.
Waktu pun beranjak terang, jam telah menunjukkan pukul 12:00 WIB, inilah saat nya seluruh anggota Angkasa yang hadir di Markas menyantap hidangan makan siang yang telah disediakan.
Menu makan siang kali ini sangatlah menggoda. Nasi liwet, tempe goreng, ikan asin, dan sayur nangka menjadi menu spesial yang disajikan. Tak lupa, sambal dan petai rebus khas angkasa yang memang sangat istimewa.
Karpet pun telah digelar, seluruh hidangan makan siang pun telah tersaji di atas karpet hijau yang menbentang. Satu per satu anggota Angkasa yang hadir pun bergerak cepat berduduk silah, serata tak sabar untuk menikmati hidangan makan siang istimewa yang diolah oleh sebagian anggota Angkasa.
Sebelum bersantap, seperti biasa, Ketua Humas Angkasa terlebih dahulu memberikan sepatah dua patah kata, dan motivasi untuk seluruh anggota, dan disusul oleh sambutan dari Ketua Angkasa. Tak lupa, Bendahara pun ikut melaporkan kondisi keuangan kas Angkasa.
Maklum saja, kas keuangan Angkasa memang diperoleh dari iuran bulanan dari seluruh anggota. Ada pula sesekali donatur yang ikut turut memberikan andil dalam keuangan Angkasa.
Sebelum tutup saji nasi liwet dibuka, tak lupa sang Ustad yang juga anggota Angkasa memimpin doa sebagai rasa syukur kepada sang pencipta.
Doa kali ini terasa khidmat. Pasalnya, ada salah satu doa yang kita tujukan untuk Bapak Syafnel, salah seorang anggota Angkasa yang sedang dirawat di rumah sakit. Semoga doa yang dipanjatkan dapat dikabulkan oleh sang pencipta, sehingga Bapak Syafnel dapat kembali berkumpul melakukan aktivitas dengan seluruh anggota Angkasa.
Waktu yang dinanti pun tiba, seluruh anggota Angkasa bergegas mencari posisi enak untuk menyantap hidangan yang telah disajikan. Seluruh anggota terlihat ‘lahap’ menyantap sajian makan siang. Dan dalam waktu singkat semua hidangan yang tersedia habis dilahap seluruh anggota Angkasa yang hadir.
Bersyukur atas nikmat tuhan, seluruh anggota Angkasa tidak lupa mengerjakan kewajibannya untuk beribadah melaksanakan sholat dzuhur. Maklum saja, mayoritas anggota Angkasa memang beragama muslim.
Selepas menuntaskan kewajiban sebagai seorang muslim, seluruh anggota Angkasa pun kembali bercanda gurau sambil sesekali menyeruput kopi khas Angkasa.
Berbagai persoalan kembali dibahas mulai dari isu sosial, budaya, agama, hingga permasalahan di lingkungan RT/RW sekitar. Maklum saja, akhir-akhir ini memang banyak sekali persoalan di lingkungan RT/RW sekitar Markas Angkasa.
Hubungan Ketua RT/RW yang tidak sejalan dengan warga menjadi perbincangan yang sangat menarik dan mengundang gelak tawa.
Kondisi ini memang hal yang biasa terjadi. Maklum saja, menyatukan isi kepala seseorang dengan orang lain butuh ‘effort’ yang luar biasa.
Oleh karena itu Angkasa berdiri untuk menjadi wadah silaturahmi dan komunikasi untuk mempersatukan pemikiran, mencari solusi dari permasalahan yang ada, dan menjadi wadah manfaat bagi orang banyak.
Angkasa memang hanya sekedar komunitas atau tempat berkumpul sebagian orang untuk bersilaturahmi. Tapi perlu diketahui, setiap perdebatan isu yang dibahas dalam kegiatan Angkasa selalu membuahkan hasil, jawaban dan pemikiran yang kongkret, dan bisa dijadikan patokan bagi seluruh anggota Angkasa.
Tak hanya sebagai wadah silaturahmi, Angkasa akan semakin besar, semakin terbang tinggi, dan mempunyai tujuan mulia menjadi wadah untuk memberikan manfaat kepada orang banyak.
Angkasa adalah konsep inspiratif yang memungkinkan kita untuk bermimpi besar.
Pergi ke Angkasa mengajari kita tentang kecerdikan, tekad, dan kesiapan untuk apa pun. (Ridwan).