Basarnas Kendari Ingatkan Waspada Bencana Ditengah Cuaca Ekstrim

Anomali cuaca di wilayah provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) baik hujan maupun kemarau membuat pihak Badan SAR Nasional (Basarnas) Kendari mengingatkan waspada bencana banjir dan tanah longsor di musim penghujan serta bahaya kebakaran di musim kemarau.
Imbauan itu diungkapkan Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (KPP) Basarnas Kendari Amiruddin A.S di Kendari.
Menurutnya, di pertengahan tahun seperti ini untuk wilayah provinsi Sulawesi Tenggara umumnya berada di musim kemarau, namun kenyataan yang terjadi masih berpotensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat.
Sehingga pihaknya berharap kepada seluruh warga Masyarakat agar tetap waspada serta tetap melakukan mitigasi bencana atau mengurangi resiko bencana.
“Sehingga memang diharapkan kesadaran Masyarakat untuk bisa lebih familiar terkait masalah dalam menghadapi bencana alam atau terkait menghadapi kondisi membahayakan manusia,” kata Amiruddin, Rabu (3/7/2024).
Ia juga mengungkapkan, sejak januari hingga Juni 2024, pihak Basarnas Kendari telah menangani 37 kejadian terhadap kondisi membahayakan manusia dan terbanyak korbannya meninggal dunia.
“Itu diakibatkan biasa terlambatnya informasi yang kami terima, walaupun di Sulawesi Tenggara ini terdapat 6 pos SAR, namun kejadian kecelakaan baik di wilayah perairan maupun darat sangat jauh dari Pos SAR sehingga membutuhkan waktu dalam Upaya penyelamatan ditambah personil yang terbatas,” ujarnya.
Diwaktu yang sama, Kepala seksi pemberdayaan masyarakat dan pelatihan pemerintah Kota Kendari Abriadin mengatakan kesadaran masyarakat dalam melakukan mitigasi khususnya di Kota Kendari menunjukan peningkatan, karena jika dilihat dari data 2023, untuk bencana kebakaran terdapat 205 kali kejadian, sedangkan di 2024 sejak januari hingga awal Juli ini hanya terdapat 36 kali.
“Memang perubahannya sangat jauh, mungkin bisa saya katakana bahwa potensi-potensi yang dapat menyebabkan kebakaran itu sudah bisa diminimalisir oleh Masyarakat itu sendiri,” jelas Abriadin.
Untuk membangkitkan partisipasi aktif dari Masyarakat dalam melakukan upaya pencegahan serta penanganan bencana lanjutnya, pihaknya terus melakukan sosialisasi serta penyuluhan di ke Masyarakat untuk mengenali potensi terjadinya kebakaran. (bsnn)