Jalan penghubung Tinondo-Ueesi Rusak Parah !

Jalan adalah urat nadi kehidupan masyarakat, jalan penghubung dari tiga kecamatan diantaranya kecamatan Tinondo, Uluiwoi dan Ueesi di Kabupaten Kolaka Timur, membuka akses ekonomi, pendidikan, dan kesehatan bagi masyarakat. Namun, apa jadinya jika jalan yang seharusnya menjadi sarana utama kesejahteraan malah menjadi ancaman bagi keselamatan warga, Inilah kenyataan pahit yang dialami masyarakat di Pendakian desa Solewatu menuju desa Ambapa, Kecamatan Tinondo. Jalan rusak yang bertahun-tahun dibiarkan tanpa perbaikan telah menjadi bukti nyata kelalaian pemerintah dalam menjalankan tugasnya.
Jalan yang berlubang, longsor, dan bahkan hampir tidak bisa dilalui, bukan sekadar ketidaknyamanan ini adalah ancaman nyata bagi keselamatan warga. Pengguna jalan, mulai dari pengendara roda dua hingga roda empat, setiap hari harus mempertaruhkan nyawa mereka melewati jalur yang tak layak ini. Sudah banyak laporan mengenai kendaraan yang tergelincir, terperosok ke lubang, bahkan mengalami kecelakaan fatal akibat kondisi jalan yang buruk. Namun, di mana respon pemerintah?
Di mana tanggung jawab mereka terhadap rakyat yang seharusnya mereka lindungi?
Masyarakat sudah berulang kali menyuarakan keluhan, baik melalui musyawarah desa, laporan langsung ke pemerintah daerah, maupun melalui media sosial. Namun, semua itu seolah hanya berakhir sebagai suara yang menggema di ruang hampa. Pemerintah seakan menutup mata dan telinga terhadap penderitaan rakyatnya. Apakah mereka menunggu korban jiwa lebih banyak sebelum bertindak?
Dua kejadian diwaktu yang berbeda, di jalan Pendakian Ambapa nampak pada foto yang beredar sebuah mobil berwarnah merah masuk ke dalam lubang, dikonfirmasi kejadian tersebut terjadi pada bulan Desember 2024 lalu. Namun baru baru ini, sekitar seminggu yang lalu (03/02) kejadian yang sama terjadi kembali pada sebuah truk kuning pengangkut batu gunung masuk ke lubang yang cukup dalam, jelas hal ini merugikan masyarakat.
Yahya mengatakan “Kondisi ini bukan hanya berdampak pada keselamatan pengguna jalan, tetapi juga menghancurkan ekonomi masyarakat. Jalan yang rusak menghambat distribusi barang dan hasil pertanian. Petani kesulitan mengangkut hasil panen mereka ke pasar, pedagang harus mengeluarkan biaya lebih tinggi untuk transportasi, dan warga kesulitan mendapatkan akses ke layanan kesehatan maupun pendidikan. Akibatnya, kemiskinan semakin mengakar karena akses ekonomi yang seharusnya terbuka malah tertutup oleh kelalaian pemerintah”. Ungkapnya

“Masyarakat berhak mendapatkan hak mereka! Pemerintah harus segera turun tangan dan mengambil tindakan konkret untuk memperbaiki jalan di Pendakian Ambapa. Tidak ada lagi alasan untuk menunda-nunda. Setiap hari yang berlalu tanpa tindakan hanya menambah penderitaan dan risiko bagi warga”. Sambungnya
Pernyataan tegas disampaikan “Jika pemerintah tetap abai, maka jangan salahkan masyarakat jika mereka harus turun langsung untuk menuntut hak mereka dengan cara yang lebih keras. Kami mengecam keras kelambatan dan ketidakpedulian pemerintah terhadap kondisi ini. Ini bukan sekadar masalah infrastruktur, ini adalah masalah nyawa dan kesejahteraan rakyat! Pemerintah harus bertanggung jawab dan segera bertindak sebelum semakin banyak korban berjatuhan akibat kelalaian mereka”. kata Yahya
Hingga berita ini diterbitkan belum ada penyelesaian dan respon cepat dari pemerintah terhadap permasalahan tersebut (bsnn-yahya)