Berita Regional

Sekolah Rakyat Jadi Harapan Baru Anak-anak Terpencil di Sulteng

Program sekolah rakyat yang digagas Presiden Prabowo Subianto menuai apresiasi dari Komisi III DPRD Sulawesi Tengah (Sulteng). Anggota Komisi II DPRD Sulteng, Musliman yang juga menjabat sebagai ketua Badan Kehormatan DPRD Sulteng, menilai sekolah rakyat bisa menjadi solusi nyata bagi anak-anak di wilayah terpencil, miskin, dan tertinggal di provinsi ini.

“Program ini sangat dibutuhkan masyarakat. Sekolah rakyat memberi harapan baru bagi mereka yang selama ini tertinggal karena keterbatasan akses dan ekonomi,” ujar Musliman di Donggala, Kamis pekan lalu.

Menurutnya, banyak anak di daerah pelosok Sulteng tidak melanjutkan pendidikan bukan karena tidak mau, melainkan karena sulitnya menjangkau sekolah formal, beban biaya, serta tekanan ekonomi keluarga. Sekolah rakyat hadir sebagai alternatif yang lebih inklusif.

Ia menekankan konsep sekolah rakyat harus disesuaikan dengan kondisi lokal. Tidak perlu diwajibkan memakai seragam atau memenuhi syarat administratif yang menyulitkan. “Yang penting anak-anak bisa belajar membaca, menulis, berhitung. Pendidikan dasar yang praktis,” ucapnya.

Musliman juga menyoroti pentingnya kehadiran guru yang memiliki empati dan pengabdian tinggi. Ia menyebut para pengajar di sekolah rakyat sebagai pejuang yang harus diberi perhatian dan insentif khusus oleh pemerintah.

“Tidak semua guru mau ditugaskan ke daerah terpencil. Karena itu, negara harus hadir memberi jaminan hidup yang layak bagi mereka,” tegasnya.

Ia juga menyarankan agar desa-desa melalui kepala desa atau camat dapat mengusulkan pembangunan sekolah rakyat lewat musrenbang atau penginputan ke sistem informasi pembangunan daerah (SIPD), agar dapat diakomodasi melalui dana kabupaten, provinsi, maupun hibah nasional.

“Kita di DPRD siap mendukung dari sisi kebijakan dan anggaran, selama tujuannya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, terutama yang termarjinalkan,” ujarnya.

DPRD Sulteng berharap agar program sekolah rakyat benar-benar menjangkau masyarakat yang selama ini tertinggal oleh sistem pendidikan konvensional, dan mampu menjawab kesenjangan sosial di akar rumput. (bsnn)

 

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button