Diskominfo Kolaka Utara Kunjungi Lokus Stunting
Pemerintah Kabupaten Kolak Utara terus mengupayakan penurunan kasus gizi buruk pada anak alias stunting. dengan membentuk Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) hingga tingkat desa. Tugas awal tim tersebut adalah mengidentifikasi dan menginventisasi wilayah yang membutuhkan perhatian khusus. Selanjutnya Dinas Kominfo Kolaka Utara melakukan kunjunga langsung ke lokus Stunting di Desa Sawangooha, Jumat (31/3).
Kepala Bidang IKP dan Humas Diskominfo Kolaka Utara, Syahlan Launu menyampaikan kegiatan ini dalam rangka tindak lanjut dari instruksi Pj Bupati Kolaka Utara dalam rapat TPPS di Aula Kantor Camat Kodeoha. Kolaka Utara.
“Setelah kami melakukan kunjungan ke dua d lokus dan kami intervensi An. Muh.Syakif Alfatah mengalami peningkatan dan posisi normal, dengan peninjauan awal BeratbBadan (BB) , 11,1 kg dan TB, 79,1 cm mengalami peningkatan menjadi BB. 11, 8 kg dan TB , 14, 1 cm. Dari diagnosa Tim pakar mengatakan bahwa tidak kategori Stunting” jelas Syahlan Launu.
“Dinas Kominfo Kolaka Utara usai melakukan kunjungan ke anak yang menjadi tanggung jawab kami Desa Sawangooha adalah Muh.Syakif Alfatah 25 bulan (Anak dari Suprial) dengan kondisi anak sehat dan aktif. Saat ini masih minum susu ASI, suka minum susu formulah, suka makan sayur dan ika,” ungkap Sahlan seraya menambahkan selerah makan anak ini normal.
Muh.Syakif Alfatah 25 bulan (Anak dari Suprial)
Kondisi anak: BB 11,1kg. Tinggi ,: 79,1 cm.Anak lincah (aktif). Msh Asi ,suka minum susu formula, menyukai makan sayur dan ikan, dengan biskuit. Selera makan normal, Ayahnya tidak merokok, tinggi badan kedua orang tuanya normal, sarana air bersih.yang dari mata air pengunungan, sarana pembuangan air limbah rumah tangga,sarana jamban kondisinya baik, bertempat tinggal di sekitar pasar, kemudian imunisasinya lengkap, anaknya sehat.
Faidah Riyanti.(22 bulan) anak dari Muhliyadi di Desa Sawangooha
Kondisi anak. BB 8.5 kg /januari.77,5 cm/ di bulan Maret. Kondisi anak : lincah( aktif) . Komunikasi dan bermain , tidak ASI, tidak suka susu formula, karena kalau minum susu formula biasa sembelit ( susah BAB ) suka makan ikan dan sayur, tidak komsumsi vitamin. Imunisasinya lengkap.
Kondisi lingkungan kurang bersih, orang tua anak ini merokok,sanitasi bagus.jamban bagus.kondisi ekonomi orang tuanya masih sulit sehingga pemberian asupan vitamin untuk pertumbuhan anak tidak terpenuhi.
“Warga desa kurang memiliki pemahaman mengenai pemenuhan gizi keluarga, meskipun mereka memiliki sumber menunya. Karenanya, TPPS akan terjun ke lapangan untuk mengedukasi warga tentang menu sehat apa saja yang harus dikonsumsi pada masa kehamilan. Sebetulnya di desa itu banyak menu sehat yang murah, seperti telur dan ayam. Tapi, terkadang mereka kurang perhatian terhadap nilai gizi dari makanan yang dikonsumsi,” pungkas Syahlan seraya menambahkan ini kerja lintas sektor dalam rangka penanganan stunting. (k17)