Berita Regional

Kasra J Munara : “62 Persen DNA Filipina, Fakta Genetik Perkuat Sejarah Migrasi Suku Moronene”

Catatan Disikusi Buku : Moronene Dalam Lintasan Sejarah dan Peradaban Austronesia

Fakta menarik terungkap dalam acara peluncuran buku TRILOGI Moronene. Penulis dan peneliti independen Kasra J. Munara membeberkan hasil uji DNA yang menunjukkan bahwa sekitar 62 persen komposisi DNA-nya memiliki kesamaan dengan populasi Filipina.

Temuan ini bukan sekadar data biologis personal. Menurut Kasra, hasil uji DNA tersebut justru menguatkan hipotesis sejarah migrasi leluhur suku Moronene yang selama ini ia teliti dan paparkan dalam karya-karyanya. Ia menjelaskan bahwa leluhur Moronene diduga mengikuti jalur migrasi Austronesia dari Taiwan, melalui kepulauan Filipina, sebelum akhirnya tiba di Sulawesi Tenggara.

“Selama ini hipotesis migrasi Moronene banyak bertumpu pada kajian antropologi, linguistik, tradisi, dan perbandingan seni budaya Austronesia. Kini, data genetik memberikan lapisan bukti tambahan yang saling menguatkan,” ujar Kasra di hadapan peserta launching/ diskusi buku Kamis (18) di Perpustakaan Daerah Kabupaten Kolaka.

Hipotesis migrasi ini sebelumnya telah diuraikan secara mendalam dalam buku pertama Kasra berjudul Moronene Dalam Lintasan Sejarah dan Peradaban Austronesia, yang menjadi bagian awal dari TRILOGI Moronene. Dalam buku tersebut, Kasra menelusuri posisi Moronene sebagai bagian dari rumpun besar Austronesia, yang peradabannya membentang dari Asia Timur hingga Nusantara dan Pasifik.

Kasra menegaskan bahwa kesamaan DNA dengan Filipina tidak berarti Moronene berasal dari Filipina modern. Menurutnya, Filipina merupakan salah satu simpul penting jalur migrasi Austronesia di masa lampau. Kesamaan genetik tersebut menunjukkan bahwa masyarakat Moronene dan masyarakat Filipina hari ini memiliki leluhur Austronesia purba yang sama.

Ia juga menekankan bahwa pendekatan lintas disiplin—menggabungkan sejarah, antropologi, dan genetika—perlu terus dikembangkan agar narasi sejarah lokal tidak hanya bersandar pada ingatan lisan, tetapi juga pada data ilmiah.

Melalui pemaparan ini, Kasra berharap masyarakat Moronene semakin percaya diri terhadap identitas dan sejarahnya sendiri, sekaligus melihat posisinya sebagai bagian penting dari sejarah besar peradaban Austronesia di kawasan Asia Tenggara. (bsnn)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button