Sistem Proporsional Tertutup Pintu Masuk bagi Politisi Busuk dan Lahirkan Oligarki Partai Bermain.
Catatan Dari Kuliah Umum Bersama Pakar Hukum Tata Negara, Refly Harun di Unismuh Kendari
Ahli Hukum Tata Negara Refly Harun mengatakan tidak ada sistem pemilihan yang mutlak benar atau mutlak salah. Hal tersebut dia sampaikan di Kuliah Umum Menyoal Konstitusional Sistem Proporsional Terbuka dan Tertutup Dalam Pemilu 2024 yang diadakan Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Kendari, Senin (27/2)
Menurutnya, sistem proporsional terbuka memungkinkan rakyat memilih kandidat secara langsung. Namun, sistem ini mendorong tingkat kecurangan makin tinggi. Sebab, sistem ini membuat para kandidat saling sikut sekalipun berasal dari satu partai. Ia memandang bahwa hal terpenting adalah memastikan pemilu berjalan secara jujur dan adil.
“Sementara itu, sistem proporsional tertutup cenderung lebih sederhana. Namun, partai politik atau parpol dapat menyetir sosok yang akan maju dan dan tidak. “Banyak anggota parlemen tidak menginginkan ini karena pasti tidak terpilih jika mendapatkan urutan bawah,” kata Refly yang dimoderatori Irwansyah, S,H, M.H.
Refly mengimbau agar jangan terjebak pada wacana dikotomis antara sistem proporsional terbuka atau tertutup. Itu sebabnya Refly pernah mendorong agar pemilu diterapkan menggunakan sistem campuran. Dalam sistem ini, separuh anggota parlemen dipilih melalui mekanisme proporsional. Sementara itu, separuh sisanya dipilih menggunakan mekanisme distrik.
Meskipun begitu, Refly berpendapat bahwa sistem pemilu tidak seyogianya ditentukan oleh Mahkamah Konstitusi, tetapi Dewan Perwakilan Rakyat itu sendiri. Dia mengatakan hal yang mendesak untuk didorong saat ini justru upaya untuk menghapus presidential treshold.
Sistem proporsional tertutup, menurut Refly, akan membuat oligarki di dalam partai menguat. Sebab, dalam sistem ini, hanya kekuasaan parpol yang berhak menentukan kandidat untuk menjadi anggota parlemen. “Oligarki dalam partai akan menentukan arah poltik. Mereka yang memiliki uang akan menyogok parpol agar dapat dapat ditunjuk menjadi anggota parlemen”,” kata Refly.
Lebih lanjut, Refly sistem proporsional tertutup akan membuka pintu bagi para politisi busuk untuk turut bermain. Orang-orang semacam ini memiliki nama yang kadung buruk sehingga tidak mungkin dipamerkan. Namun, parpol dapat menyelundupkan nama mereka sehingga berpeluang lolos menjadi anggota parlemen. “Sekalipun calon itu koruptor,” pungkasnya. (k17)