Ini ditulis hanya sekedar menjadi catatan jejak digital tentang perjalanan di dunia “jurnalis freelance”, dimulai dari Mahasiswa Universitas Haluoleo, ketika masih semester awal setelah lepas masa basic training LK 1 Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Kendari, dunia adaptasi kehidupan ekosistem kampus kala itu, masih terbawa angin gerakan Reformasi, untuk di Kampus Kuning Unhalu, ikut aksi demokrasi di awal kuliah, hanya kalau aksi ‘meliburkan’ aktivitas kuliah yang sudah terkonfirmasi oleh bagian kemahasiswaan kampus, biasanya aktivitas demonstrasi melibatkan keluarga besar fakultas ataupun universitas, ini saya tak pernah absen untuk ikut dengan berjalan kaki dari Kampus ke Gedung DPRD Sultra ataupun di tempat lainnya seputar Wua-Wua atau pun di tempat lainnya tempat menyampaikan aspirasi demonstrasi.
Dari jalan kaki mengikuti aktivitas demonya ‘senior aktivis” Unhalu, tentunya ada sisi lain yang saya amati, Mulai Dari Teknik Orasi Aktivis senior kala itu, Endang SA, Salih Hanan, Nur Aden, Laode Abdul Natsir Muthalib, Hidayatullah, Mastri Susilo, Iwan Rompo dan masih banyak aktivis hebat waktu itu yang saya tidak sebutkan satu persatu melalui tulisan sederhana ini yang kesemua nya adalah Kader Hijau Hitam.
Selain menjalani kehidupan organisasi ekstra kampus, di internal kampus pun mengikuti organisasi Himpunan Jurusan/Program Studi dan Unit Kegiatan Pers Mahasiswa Universitas Haluoleo, yang waktu diklat Jurnalis yang membawa Materi yang seingat saya membuka adalah Kepala LBKN Antara, dan yang membawakan materi diklat diantara nya yaitu Senior Jufri Rahim dan Rustam, tentunya selepas diklat pers mahasiswa, oleh senior Pers, belum diberikan langsung sertifikat diklat, kita magang sampai terbitnya Tabloid Podium di Angkatan diklat kami, dan sudah telah menjadi panitia kepanitiaan diklat anggota pers mahasiswa, artinya jadi senior minimal istilahnya waktu, dan Tabloid pada akhir nya terbit Edisi Angkatan Kami Diklat, tetapi proses membuat “Jurnal Singkat Mingguan” Kami terus buat sesuai disiplin ke ilmuan, dan kebetulan di Himpunan Mahasiswa Program Studi.
Kami rutin secara mingguan membuat, walaupun itu hanya untuk mengejar deadline mingguan, kadang tugas tugas mata kuliah yang kami lay out menjadi call paper singkat, yang secara bergantian di terbitkan waktu itu, kebetulan Pimpinan Redaksi Jurnal Mahasiswa Ilmu Ekonomi “Equlibrium” Sekarang sudah menjadi Dosen di Fakultas Ekonomi, yang juga menjadi Ketua ISEI Kendari, DR. Syamsir Nur, SE. MSi. yang juga bersama menerbitkan Tabloid Podium, tentunya skala ini di pandu langsung oleh senior Ketua UK Persma Unhalu Nur Aden dan Abdul Rahman, yang waktu itu tulisan yang produk jurnalis yang di terbitkan, tulisan saya hanya terkait konfirmasi singkat dengan narasumber yang di minta untuk wawancara panjang kepada Prof Yusuf Abadi, SE. MSi, hanya kebijakan Redaksi, hanya beberapa kalimat saja yang terbit di Tabloid.
Tapi itulah Media Mahasiswa, kebetulan Ketua nya adalah Mahasiswa kesayangan dari Pak Prof, jadi semua tulisan dia yang garap dan terbit kan, saya hanya sebagai jurnalis Mahasiswa, yang secara etika Media Mahasiswa, semua narasumber wajib terkonfirmasi apapun kesulitan nya, waktu itu hanya modal kertas dan pena, dan saya tidak kesulitan waktu mengkonfirmasi Narasumber, karena selain Sebagai Guru Besar di Kampus dia juga adalah Alumni HMI, yang waktu kepanitiaan basic training sudah sering memberi bantuan untuk sukses dan lancarnya diklat kaderisasi kepemimpinan Hijau Hitam, selebihnya tulisan jurnalis Mahasiswa yang banyak termuat adalah Andre Darmawan, yang waktu itu menjadi “Yunior” Kesayangan dari Ketua UK Pers Mahasiswa, yang memang waktu diklat nilai nya cumlaude kalau untuk kuliahan, dan memang perjalanan itu di desain awal menjadi kan kawan Andre Darmawan memimpin Mahasiswa mulai dari level Fakultas sampai Universitas, starting poin nya sudah ada dan saat ini menjadi Advokat ternama di Sultra, sebgai Ketua HAMI Sultra, walaupun di dunia organisasi kemahasiswaan level Universitas saya tidak jalani lagi, cuma sampai di level Fakultas sebagai Ketua Dewan Perwakilan Mahasiswa, setelah periode Rusmin Abdul Gani, SE yang menjadi Ketua legislatif Mahasiswa di Fakultas Ekonomi Universitas Haluoleo.
Perjalanan jurnalis Mahasiswa tetap saya geluti melalui organisasi ekstra kampus, di HMI, sebagai Ketua Bidang Kekaryaan waktu itu terobosan jurnalis Mahasiswa dengan mengaktifkan kembali Lembaga Pers Mahasiswa HMI Cabang Kendari dan menerbitkan Tabloid Insan Cita, yang di garap di Kamar Kos dan Ruang Administrasi organisasi yang terletak di Gang Lafran Pane, Sekretariat HMI Kendari, yang pimpred nya adalah Imam Ghazali sekaligus saya berikan SK Ketua LAPMI, untuk mendapatkan bantuan dana jurnal Mahasiswa HMI dari Dinas Pendidikan Nasional Sultra, yang waktu itu bantuan rutin per semester terpakai habis untuk satu program menerbitkan media Tabloid Insan Cita HMI Cabang Kendari, yang di cetak dan final layak out di percetakan Media Fajar atas bantuan jejaring teman HMI Cabang Makassar, HMI Botlem waktu itu.
Setelah nya mulai Opini, Artikel sampai release pers organisasi HMI rutin dibuat oleh pengurus seperti Kanda Darwis S, Zainal Abidin, Syahrul Marham dan lainnya menyesuaikan dengan momentum yang terjadi, dan lewat senior senior di Media lah produk jurnalis ini di terbitkan, produk ini boleh di bilang rutin hadir di media ternama waktu itu di Kendari dan Media Nasional Jakarta.
Hanya yang tidak terealisasi sampai periode aktif di HMI sudah selesai adalah buku setebal 150 Halaman, waktu itu yang berisi tentang HMI dan Masa Ke Masa yang oleh Pengantar nya adalah Prof, Ir. H. Mahmud Hamundu. yang siap menandatangani kata pengantar buku itu dengan Editor yang waktu itu saya sering konsultasi adalah Kakanda Zainal Abidin, Makmur Ibnu Hajar, Eka Suaib dan Salam Razak File nya di Komputer HMI Cabang Kendari saat ini sudah tidak ada lagi mengingat waktu yang sudah lama Dan saya sempat istirahat karena sakit karena nyeri lambung akut kata Dokter yang juga Alumni HMI Makasar di Pomalaa yang mengobati, maklum dunia aktivis mahasiswa kala itu pola makan, pola pikir tidak teratur, baru urus memasukkan proposal proyek pembangunan sekolah sekolah SD/SMP Satu Atap, di suruh lagi cari jaringan pendanaan Sekolah Kesehatan milik senior Alumni HMI waktu itu yang kebetulan mendekati momentum pelaksanaan MTQ Sultra yang akan di buka oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono saat Itu.
Saat itu pula masih sempat di beri tugas menuliskan naskah pidato Gubernur Sultra Ali Mazi, SH dalam pertemuan Tokoh Masyarakat se Sultra terkait mensukseskan Momentum kegiatan nasional MTQ di Sultra. Cuma diberikan Map dan Kertas Kop Garuda Pancasila Gubernur Sultra Naskah itu saya buat kan dengan poin penekanan pada Visi stelsel masyarakat sejahtera dan religiusme masyarakat Sultra, yang waktu itu Gubernur Sultra Ali Mazi, SH bacakan di Forum Silaturahmi Masyarakat Sultra terkait kegiatan MTQ, di Aula Merah Putih Rumah Jabatan Gubernur, tugas ini terkonpensasi jadi tiket berangkat kegiatan-kegiatan keluar daerah sampai ke Jakarta oleh yang memberikan tugas dan saat itu sudah di percaya menjadi sekretaris eksekutif PMW KAHMI Sultra Periode Kanda Zainal Abidin, yang menjabat Sekretaris Daerah Provinsi dan Sekretaris Umum Kanda Zainuddin Napa, SE yang di kenal dekat dan keluarga Gubernur H. Ali Mazi, SH.
Setelah nya saya oleh Kanda Saifuddin Mustaming, alumni HMI dipanjangkan nama saya menjadi “Rahasia Jabatan” yang saya senyum dan angkat kening saja kalau disebut dalam senda gurau di kalangan aktivis penggiat Demokrasi Sultra, yang Tokoh nya akhirnya banyak bergelut sebagai penyelenggara pemilu di Sultra kala itu dan menjadi orang Tokoh Papan Atas dan dikenal se Sultra.
Demikian itu saja yang tuliskan saat ini, dan saya masih tetap merasa belajar menghasilkan produk jurnalis di era digital saat ini dengan tetap mengedepankan kaidah etis “Jurnalistik Berkelanjutan”, karena sebagai manusia kita tentunya bukan pemilik kebenaran atas sejarah, kita kita hanya jalani prosesnya yang boleh jadi hari ini benar kita beritakan entahlah esok dan untuk menuju konsep Enterpreneur Jurnalis saatnya lah di lahirkan kader-kader mahasiswa yang berkecimpung di organisasi Hijau Hitam.
Catatan : Gambar Foto, di ambil langsung memakai HP oleh Pendiri Media Online Pena Aktual yang berubah menjadi Pena Sultra di Kendari, 5 Tahun lalu, sekarang dia hijrah ke Kalimantan.
* Tulisan ini tentunya banyak nama yang saya tidak sebutkan, tetapi esensi nya adalah sejarah tak di lupakan, dan masa depan kita hadapi untuk perubahan yang lebih baik.
Yakusa
Pomalaa, 2 Maret 2023.