Sosok Wanita Hebat yang Antarkan Xendit Jadi Startup Unicorn
Dari tangan Tessa Wijaya berhasil mengantarkan Xendit bergelar unicorn. Co-Founder and COO itu mengatakan dirinya menjadi wanita pertama yang membawa perusahaan bernilai US$1 miliar.
“Kami sangat bangga menjadi, saya pikir, satu dari yang menjadi unicorn di Indonesia. Dan saya pribadi sangat bangga karena saya adalah co-founder wanita pertama yang memimpin sebuah perusahaan di Indonesia menjadi unicorn. Saya pikir itu sangat luar biasa,” kata Tessa
Dia menjelaskan dirinya tidak punya latar belakang keuangan bahkan teknologi. Tessa juga mengatakan tidak berkuliah di kampus Ivy League (asosiasi 8 universitas AS yang terdiri dari (Universitas Brown, Universitas Columbia, Universitas Cornell, Universitas Dartmouth, Universitas Harvard, Universitas Pennsylvania, Universitas Princeton, Universitas Yale).
Namun menurutnya itu bukan berarti tidak bisa berpartisipasi atau ikut dalam gerakan fintech. Tessa mengatakan hal tersebut bisa diraih, yang diperlukan hanya seseorang untuk bisa mengambil langkah.
“Tetapi sangat, sangat mungkin bagi semua orang untuk mengambil bagian. Anda hanya perlu mengambil lompatan,” kata dia.
Dalam acara tersebut, dia menjelaskan soal dukungan pada wanita di dunia kerja. Kebijakan yang mendukung perempuan sangat penting, karena dia mengatakan wanita yang masuk ke dunia kerja tidak punya kekurangan.
Namun mereka harus berhenti bekerja saat memiliki keluarga. Sayangnya banyak perusahaan tidak menyediakan tools untuk membantu para wanita tersebut.
“Dan banyak perusahaan tidak menyediakan alat untuk mendukung wanita agar tetap bekerja,” jelas Tessa.
dia menjelaskan jika Xendit berusaha untuk terus mendukung perempuan yang bekerja dalam perusahaannya. Salah satunya mengirimkan makanan saat pandemi dan mengharuskan bekerja dari rumah.
Tessa menjelaskan meski wanita bekerja di rumah, tetap memiliki pekerjaan lain yang harus dilakukan untuk rumah tangga. Salah satunya tetap mengajarkan dan mengawasi anak yang harus bersekolah dari rumah.
“Jadi kami mulai memiliki program masalah yang disebut xendit rantang pada dasarnya kami mulai mengirimkan makanan ke rumah-rumah orang sehingga meringankan beban itu bagi wanita karena Anda tahu harus melakukan pekerjaan ekstra sambil juga memiliki dua pekerjaan lainnya di rumah,” ungkapnya.
“Jadi saya pikir sangat penting bagi perusahaan untuk memiliki kebijakan semacam itu”. (**)