Kantor wilayah (Kanwil) Direktorat Jenderal (Ditjen) Perbendaharaan (DJPb) Sulawesi tenggara (Sultra) menyebutkan hingga april 2023 penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Sultra baru mencapai Rp710,78 miliar dari total pagu Rp4,7 miliar lebih.
Kakanwil DJPb Sultra Syarwan mengatakan dari total pagu Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp4,7 miliar lebih baru terealisasi sebanyak Rp710 miliar lebih kepada 12.232 debitur.
“jadi realisasi KUR di Sultra sangat kecil,baru sekitar Pp700 miliar lebih,” tutur Syarwan di sela – sela pressrealese di aula kanwil DJPb Sultra, Senin (29/5) lalu.
Menurut Syarwan jika melihat realisasi penyalur kur yang ada saat ini kiranya organisasi perangkat daerah (OPD) untuk kiranya aktif mencari data masyarakat binaan untuk nantinya di masukkan kedalam sistem informasi database calon debitur dan debitur KUR (SKIP) milik kementrian keuangan.
“nanti jika sudah teruploud baru kami koordinasikan dengan bank agar bank dapat mengoptimalkan data tersebut untuk bisa menyalurkan kurnya kepada masyarakat binaan organisasi perangkat daerah, dan juga saya tidak melihat adanya iklan ajakan untuk menggunakan dana KUR.
Ia juga mengatakan seharusnya dana KUR ini dapat disalurkan, sebab digunakan untuk membangun UMKM yang ada di Sultra khususnya dalam rangka modal kerja.
“jadi kalo ada iklan ajakan menggunakan dana kur ini, sudah pasti masyarakat banyak yang tahu dan akan banyak memanfaatkannya,” ujarnya.
Syarwan juga mengatakan untuk penyaluran KUR terbesar terjadi di kabupaten kolaka dengan realisasi sebesar Rp101,02 milyar disusul penyaluran kur di kota Kendari sebesar Rp90,78 milyar pada 1.204 debitur.
“sementara untuk bulan april 2023 penyaluran dana Usaha Mikro (UMi) di Sultra baru mencapai sebesar Rp8,6 miliar kepada 2.188 debitur dan penyaluran terbesar terjadi di konawe selatan dengan realisasi sebesar Rp1,06 miliar disusul oleh penyaluran di kabupaten konawe sebesar Rp1,05 miliar pada 254 debitur dan seluruh penyaluran dilaksanakan oleh PT.PNM,” jelasnya (bsnn-kdi)
