Berita Nasional

3 Sosok Penting di Balik Debat Capres-Cawapres

Debat Capres-Cawapres 2024 sesi keempat yang menghadirkan Muhaimin Iskandar (1), Gibran Rakabuming Raka (2) dan Mahfud MD yang berlangsung di Jakarta Convention Center, Minggu (21/1) berlangsung panas. Berbeda dengan sesi Debat Cawapres sebelumnya, debat kali ini para kandidat mulai melakukan penyerangan bahkan provokasi terhadap lawan debat.

Debat Capres-Cawapres menjadi ujian intelektualitas, penguasaan panggung sekaligus momen bagi para kandidat dalam menunjukkan kedalaman pengetahuan sekaligus kematangan sikap.

Debat juga menjadi ujian bagi para Tim Sukses Capres-Cawapres dalam membangun strategi yang tepat memenangkan hati pemilih. Di balik panggung Debat Capres-Cawapres terdapat sejumlah tokoh hebat yang berperan penting dalam keberhasilan debat, salah satunya adalah Thomas Trikasih Lembong atau biasa dikenal dengan Tom Lembong.

Co-Captain Timnas AMIN, Tom Lembong

Selain Tom Lembong, ada juga Emil Elestianto Dardak atau sering disapa Emil Dardak yang menjadi juru bicara sekaligus pengatur strategi di Paslon No 2. Sedangkan di Paslon No 3 terdapat Andi Widjajanto mantan Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) yang menjabat Deputi Politik 5.0 Pasangan Ganjar-Mahfud. Andi berperan membantu pemenangan Ganjar dengan memanfaatkan teknologi berbasis kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI).

Ketiganya adalah orang-orang hebat, masih muda, memiliki segudang pengalaman ditambah jebolan luar negeri. Mereka menjadi salah satu peracik para kandidat agar bisa tampil sesuai dengan karakter masing-masing pasangan.

Pasangan AMIN misalnya, diracik dengan penampilan sosok yang cerdas, akademis, muda dan artikulasi yang menarik. Pasangan ini juga ditampilkan sosok muda dan melek teknologi yang dekat dengan Gen Z dan Alfa.

Pasangan No 2, lebih ditampilkan dengan strategi gimmick-gimmick yang menarik para pemilih muda. Gimmick “Gemoy” misalnya sempat viral di sosial media dan disukai para pemilih. Pasangan ini juga ditampilkan melek terhadap perkembangan teknologi AI sehingga foto-fotonya banyak dikampanyekan berbasis AI.

Strategi yang ditampilkan pada Pasangan No 3 lebih diarahkan kepada sosok yang merakyat, peduli wong cilik, cepat dan gesit mengatasi masalah. Tagline yang ditampilan adalah Sat Set dan Tas Tes yang menunjukkan pasangan ini bekerja gesit dan serba cepat. Pasangan ini juga ditampilkan dengan beragam kostum yang mengindikasikan dekat dengan kalangan muda.

Para peracik strategi di balik pasangan Capres-Cawapres semuanya berupaya untuk mengasosiasikan dengan generasi muda. Hal ini wajar, berdasarkan data KPU sebanyak 55% pemilih pada Pemilu 2024  berasal dari Generasi Z dan Milenial. Siapa yang bisa menarik pemilih muda, dialah yang akan jadi pemenangnya.

Tak heran, sosok penting di balik tiga pasangan Capres-Cawapres adalah sosok muda mewakili generasinya. Bisa jadi, mereka juga akan menjadi Capres- Cawapres di Pemilu mendatang.  Lalu siapakah Tom Lembong, Emil Dardak dan Andi Widjajanto?

1. Tom Lembong

Nama Tom Lembong mencuat setelah Cawapres No Urut 2 Gibran Rakabuming Raka menyebut namanya dalam sesi debat keempat.

“Saya nggak tahu ya Pak Tom Lembong dan Timses sering nggak diskusi sama Cawapresnya? masak Cawapres gak paham? aneh loh. Saya jelaskan sekali lagi, lithium fero fosfat itu adalah alternatif dari nikel, intinya ada negara yang gak mau pakai nikel, itu lho Gus yang saya maksud. Apakah Gus juga anti nikel?” ujar Gibran dalam Debat Cawapres di JCC, Minggu (21/1).

Usut punya usut, Tom Lembong memang merupakan Tim Nasional (Timnas) Anies Baswedan-Cak Imin untuk Pilpres 2024. Ia juga ternyata pembuat pidato Jokowi selama 7 tahun sejak menjabat Gubernur DKI Jakarta dan Presiden RI pada periode 2014 – 2019.

“Ya saya sangat apresiasi ucapan Mas Gibran berkali-kali sebut nama saya, tentunya selama 7 tahun saya membuat contekan dan menulis pidato dan materi bicara bagi ayahnya, Pak Presiden dan saya bisa mendeteksi sebuah rasa rindu,” kata Tom Lembong.

Tom dikenal sebagai ekonom dan pernah menjabat sebagai Menteri Perdagangan RI dan Kepala BKPM. Pria kelahiran 1971 itu pernah menempuh pendidikan di Harvard University pada tahun 1994 di program studi Arsitektur dan Desain Perkotaan.

Setelah lulus, Tom Lembong memulai karir di Divisi Ekuitas Morgan Stanley Singapore Pte. Ltd. Kemudian pada tahun 1999 sampai 2000 dia bekerja sebagai bankir investasi di Deutsche Securities Indonesia.

Tom Lembong juga pernah bekerja sebagai kepala divisi dan wakil presiden senior di Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) pada 2000 – 2002.

Pada 2002 – 2005, Tom bekerja di Farindo Investments dan di 2006, ia menjadi salah satu pendiri, Chief Executive Officer, dan managing partner di Quvat Management Pte.Ltd yakni perusahaan dana ekuitas.

Tom juga pernah menjabat sebagai presiden komisaris PT Graha layar Prima Tbk mulai tahun 2012 sampai 2014.

Tom Lembong terjun ke dunia politik pertama kali pada tahun 2013 sebagai penasihat ekonomi Gubernur DKI Jakarta yang dijabat Joko Widodo. Tom berperan sebagai salah penulis pidato Jokowi hingga Jokowi menjadi Presiden RI ke-7.

Pidato hasil tulisan Tom untuk Jokowi yang paling ikonik adalah pidato ‘Game of Thrones’ pada pertemuan IMF-Bank Dunia 2018 dan pidato ‘Thanos’ di Forum Ekonomi Dunia.

Pada tahun 2021, menjadi awal kedekatan Tom dengan Anies Baswedan. Ketika Anies menjabat Gubernur DKI Jakarta, Tom ditunjuk sebagai Komisaris Utama PT Jaya Ancol. Di Tim AMIN, Tom menjabat sebagai Co-Captain Tim Nasional Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN).

2. Emil Dardak

Emil Elestianto Dardak atau sering disapa Emil Dardak saat ini menjabat sebagai Wakil Gubernur Jawa Timur. Emil Dardak dan istrinya, Arumi Bachsin didapuk sebagai juru bicara pribadi calon wakil presiden Gibran Rakabuming Raka dalam Pilpres 2024.

Emil lahir di Jakarta, 20 Mei 1984 dari pasangan Hermanto Dardak dan Sri Widayati. Bapaknya pernah menjabat sebagai Wakil Menteri Pekerjaan Umum periode tahun 2010-2014. Sementara kakeknya, H. Mochamad Dardak salah satu kyai Nahdlatul Ulama (NU).

Emil Elestianto Dardak

Emil merupakan jebolan luar negeri. Ia memperoleh gelar diplomanya setelah menempuh pendidikan di Melbourne Institute of Business and Technology. Ia melanjutkan program S1 di Universitas New South Wales, Australia.

Emil menyelesaikan program S2 dan S3 di Ritsumeikan Asia Pacific University, Jepang. Ia menjadi pemegang  doktor termuda di usia 22 tahun.

Emil sempat bekerja sebagai World Bank officer di Jakarta dan Media Analysis Consultant di Ogilvy. Ia juga pernah menjabat sebagai Chief Business Development and Communication-Executive Vice President di PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero).

Karier politik Emil diawali pada tahun 2015 saat mendaftarkan diri sebagai calon Bupati dan Wakil Bupati Trenggalek. Emil menang dengan total 292.248 suara atau sekitar 76,28 persen. Kemenangan Emil mendorong dirinya menjadi kader PDI Perjuangan.

Pada tahun 2018, Emil mencalonkan diri sebagai calon wakil Gubernur Jawa Timur berpasangan Khofifah Indar Parawansa. Kini, keduanya bergabung dalam Tim Pemenangan Prabowo – Gibran.

Emil dikenal sebagai sosok muda dan cerdas. Emil juga dikenal sebagai politisi yang mewakili generasi milenial. Kehadiran Emil di dunia politik, sempat menyita perhatian banyak pihak. Perannya di Tim Prabowo – Gibran diharapkan bisa menarik pemilih muda.

Selain cerdas, Emil diketahui mahir memainkan berbagai alat musik. Di beberapa kesempatan, Emil menunjukkan keahliannya memainkan keyboard hingga gitar. Emil juga suka menyanyi dan suaranya memang merdu.

3. Andi Wijayanto

Andi Widjajanto lahir di Jakarta, 3 September 1971, latar belakang pendidikannya cukup lengkap. Ia menamatkan S1 pada jurusan Hubungan Internasional FISIP Universitas Indonesia yang lulus tahun 1996. Ia melanjutkan pada Postgraduate Diploma London School of Oriental and African Studies pada tahun 1997.

Andi Widjajanto

Andi memiliki dua gelar master Teori dan Sejarah Hubungan Internasional London School of Economics and Political Sciences pada tahun 1998 dan Kajian Pertahanan National Defense University Amerika Serikat pada tahun 2003. Ia  mendapatkan gelar Doktornya di Rajaratnam School of International Studies (RSIS) di Singapura.

Andi Widjajanto mengawali karirnya sebagai dosen di Universitas Indonesia. Pada tahun 2014, Andi Widjajanto dipercaya menjabat Sekretaris Kabinet hingga tahun 2015. Kemudian pada tahun 2020 ia dipercaya menjadi salah satu Penasihat Senior Kantor Staf Kepresidenan hingga 2022.

Andi kemudian dipercaya menjabat sebagai Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas). Ia mundur dari jabatannya setelah resmi bergabung dalam Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar – Mahfud.

“Secara politik, saya ini ‘merah’. Dan selalu mengikuti arah kebijakan PDI Perjuangan dalam membuat keputusan politik, terutama pemilu bukan suatu keputusan yang sulit bagi saya,” kata Andi Rabu (11/10/2023).

Andi dipercaya PDI-P untuk memenangkan Ganjar pada Pilpres 2024. Andi ditugaskan sebagai Deputi Politik 5.0 yang berperan memanfaatkan teknologi berbasis kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI).

“Pada dasarnya, kata lima nol, itu menunjukkan upaya kami atas paduan Pak Arsjad (Arsjad Rasjid, Ketua Tim Pemenangan Ganjar) untuk betul-betul menggunakan lompatan teknologi yang ada, terutama artificial intelligence atau kecerdasan buatan untuk melakukan strategi kampanye ke depan,” ujar Andi. (bsnn)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button