Berita Regional

Drainase Jadi Tempat Buang Sampah, Desa Pelambua Jadi Langganan Banjir

Pemandangan miris terlihat di sepanjang jalan yang menghubungkan Desa Totobo, tepatnya di lorong jalan PLN Unit Pomalaa, usai hujan kemarin beberapa jam sejumlah tumpukan sampah berserakan di sepanjang jalan tersebut akibat terbawa arus air dari drainase yang meluap ke jalan.

Banyaknya tumpukan sampah dan di wilayah ini jadi langganan banjir jadi keluhan sejumlah warga yang bermukin disitu karena setiap hujan deras dengan durasi yang lama maka akan tergenanlah sejumlah rumah mereka. Meski setelah hujan berhenti air genangan luapan dari drainase yang dipenuhi edapan lumpur dan sampah ini tidak lancar mengalir sehingga meluap ke jalan sampai masuk ke rumah warga di sekitarnya.

Rasdi Sambolangi,Kades Pelambua

Kepala Desa Pelambua, Rasdi Sambolangi  yang dihubungi Senin (29/4) via whatsappnya menjelaskan jika keluhan itu sudah ditanggapi dengan beberapa kali dirinya turun ke lokasi yang mengalami genangan air hujan dan tumpukan sampah jika hujan.

“Ada Kepala Dusunnya Pak, itu sudah berkali-kali digotongroyongkan tapi warga sekitar kurang partisipasi” tulis Rasdi melalui whatsapp nya.

Meski demikian pihak, Rasdi selaku Pemerintah Desa Pelambua telah berbuat maksimal untuk menjaga kebersihan lingkungan di wilayah kerjanya namun masyarakatnya tidak peduli dengan lingkungan dengan membuang sampah di saluran air.

Pantauan media beritasulawesi kemarin, banyaknya sampah dan lumpur yang meluap ke jalan akan terlihat kotor dan kumuh karena dibiarkan.

Andi Baso, salah seorang Tokoh Masyarakat di Pomalaa yang tinggal tidak jauh dari lokasi yang sering terkena dampak banjir itu menilai Pemerintah Desa Pelambua sudah berupaya mengerahkan semua aparatnya untuk membersihkan saluran yang dipenuhi lumpur dan tumpukan sampah yang jadi pemicu terjadinya lupan air tiap kali hujan.

“Saya pikir apa yang dia lakukan Pak Desa hari ini sudah cukup hanya akan sulit jika warga masyarakat di sekitarnya tidak mau berpartisipasi untuk ikut menjaga lingkungan dengan tidak membuang sampah di saluran” ujar Andi Baso kepada jurnalis beritasulawesi.co.id.

Persoalan ini, Andi Baso menambahkan tidak perlu terjadi jika masyarakat sadar dengan tidak membuang sampah dan memiliki rasa peduli kebersihan.

“Jangan selalu mencari kambing hitam jika ada persoalan seperti ini, pihak warga juga tentu tidak serta-merta bisa disalahkan, demikian juga pemerintah yang dianggap tidak punya inisiatif dan kreasi untuk menata persoalan lingkungan di Desanya, jadi untuk kejadia seperti ini memang memerlukan tindakan yang konprehensif dengan melibatkan semua pihak yang berkempentinga,”jelasnya.

Selain itu, jika ditelusuri lebih jauh ini banjir atau genangan air hujan yang meluap penyebabnya bukan hanya soal sampah yang dibuang di saluran.

“Peran pemerintah  yang terkait dengan lingkungan, dan pihak swasta untuk menyusun program edukasi bagi masyarakat di Pelambua dan sekitarnya untuk menjalankan tanggung jawab sosialnya kepada masyarakat di sekitar kegiatan operasinya” pungkasnya.(bsnn)

 

 

 

 

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button