ISEI – Kantor Perwakilan BI Kendari Gelar Economic Outlook 2023
Ekonomi dunia akan masuk jurang resesi di tahun 2023, seiring dengan tren kenaikan suku bunga acuan yang dilakukan sebagian besar bank sentral di dunia secara bersamaan. Prediksi tersebut diungkapkan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, proyeksi resesi ekonomi di tahun depan mengacu pada studi Bank Dunia (World Bank) yang menilai kebijakan pengetatan moneter oleh bank-bank sentral akan berimplikasi pada krisis pasar keuangan dan pelemahan ekonomi. Kalau bank sentral di seluruh dunia melakukan peningkatan suku bunga secara cukup ekstrem dan bersama-sama, maka dunia pasti mengalami resesi di tahun 2023.
Meski demikian, Ketua Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Cabang Kota Kendari Dr.Syamsir Nur melihat bahwa perkembangan yang cukup positif dalam pertumbuhan ekonomi dalam negeri, demikian pula di Sulawesi Tenggara.
“Namun demikian, tetap harus mewaspadai dampak pandemi dan sejumlah risiko yang dapat mempengaruhi perekonomian daerah kita, seperti belum membaiknya kondisi geopolitik Rusia-Ukraina yang berimbas terhadap peningkatan inflasi di sejumlah negara maupun di daerah kita” ujar Dosen Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Halu Oleo atau UHO Kendari ini pada kegiatan Ekonomic Outlook 2023 yang digelar Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kendari dan ISEI Kota Kendari dengan Tema Transmisi Kebijakan Ekonomi Menghadapi Resesi Global. Senin (13/12).
“Walaupun pertumbuhan ekonomi global akan mengalami perlambatan di tahun 2023 akibat kenaikan harga energi dan komoditas pangan, namun kita patut bersyukur karena ekonomi Indonesia masih tumbuh positif di kisaran 5 persen, demikian pula Sulawesi Tenggara tumbuh di kisaran 5,4% Selain itu, neraca perdagangan juga bertahan dalam posisi surplus selama 29 bulan berturut turut” jelasnya.
Hal tersebut disebabkan karena kinerja ekspor dan impor Indonesia yang tidak terhubung erat dengan ekonomi global, sehingga ancaman resesi global terhadap perekonomian Indonesia tidak akan terlalu terasa namun hanya akan melambat.
“Kami menilai 2023 penuh tantangan bagi pelaku usaha, namun perlu menyikapi isu tersebut secara bijak dengan tidak melihatnya sebagai suatu persoalan yang membahayakan namun dapat menjadi sebuah peluang” kata Ekonom dari Universitas Halu Oleo, Sulawesi Tenggara.
Dihadapan peserta dialog melalui zoom, Syamsir Nur juga menyampaikan tujuan kegiatan, bahwa dengan Economic Outlook ini, ISEI Cabang Kendari berusaha untuk meningkatkan pengetahuan dan memberikan gambaran atas kondisi ekonomi yang akan dihadapi, baik di Indonesia maupun di Sulawesi Tenggara pada 2023. Serta melihat bagaimana kesiapan pemerintah Indonesia untuk mencegah perekonomian Indonesia masuk ke jurang resesi, dan insight-insight apa saja yang perlu pelaku ekonomi ketahui (masyarakat dan dunia usaha) untuk menyambut 2023.
Seraya memberikan apresiasi yang luar biasa kepada Doni Septadijaya, selaku Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kendari atas supportnya atas kegiatan ini, beserta tim di KPW yang selalu berdiskusi dan menchalenge untuk senantiasa bersinergi dan berkolaborasi terkait program-program ISEI Cabang Kendari.
Untuk itu, Syamsir Nur mengajak pengurus ISEI bersama-sama untuk terus berkontribusi nyata bagi kemajuan ekonomi kita, terutama dalam hal perumusan-perumusan kebijakan ekonomi dan pengembangan kualitas akademik maupun riset. Kegiatan diskusi, riset maupun kegiatan dalam bentuk pendampingan kita akan lakukan kedepannya sebagaimana yang kita sudah tuangkan bersama dalam rapat kerja yang lalu. Secara regular kita akan melakukan FGD yang bersifat tematik, demikian pula pada riset kolaboratif dengan mitra strategis kita yakni pemerintah dan dunia usaha akan kita optimalkan. (K-01)