Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara – Pada Senin (16/12) Sebuah pemandangan ironis terlihat di Kabupaten Kolaka. Di pinggiran jalan, Jln Mekongga Indah, Lamokato tepatnya sekitar 500 meter setelah Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kolaka dan 100 meter sebelum Pasar Ikan, terpampang jelas tulisan larangan membuang sampah. Namun, di bawah tulisan tersebut, menumpuklah gunungan sampah yang tak kunjung dibersihkan. Kondisi ini telah berlangsung selama beberapa hari dan menimbulkan keresahan di kalangan masyarakat.
Warga setempat yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan kekesalannya. “Miris sekali, ada larangan tapi kenyataannya malah seperti ini. Sampah menumpuk dan menimbulkan bau tidak sedap,” ujarnya. Ia menambahkan bahwa kondisi ini bukan hanya masalah estetika, tetapi juga berpotensi menimbulkan masalah kesehatan dan lingkungan.
Tumpukan sampah tersebut tidak hanya mengganggu pemandangan, tetapi juga menjadi tempat berkembang biaknya berbagai penyakit. Bau busuk yang menyengat juga sangat mengganggu kenyamanan warga sekitar. Kondisi ini tentu saja memprihatinkan dan mencoreng citra Kabupaten Kolaka sebagai daerah yang menjunjung tinggi kebersihan. Larangan buang sampah sembarangan seolah hanya simbolis penggugur kewajiban saja.
Keberadaan tulisan larangan membuang sampah seolah menjadi sindiran bagi realita yang terjadi. Pemerintah daerah diharapkan segera mengambil tindakan untuk mengatasi masalah ini. Langkah-langkah yang perlu dilakukan antara lain: peningkatan pengawasan, penambahan tempat sampah, dan peningkatan frekuensi pengangkutan sampah. Selain itu, edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan juga perlu ditingkatkan.
Selain masalah kebersihan, ketidakjelasan identitas pada poster tersebut juga menimbulkan pertanyaan mengenai efektivitas kampanye kebersihan di Kabupaten Kolaka. Tanpa adanya informasi kontak atau instansi yang bertanggung jawab, masyarakat sulit untuk memberikan masukan atau melaporkan pelanggaran. Kami menduga adanya pihak yang memberikan kritikan keras kepada pemerintah setempat atas kelalaian dan ke-tidak mampuan pemerintah dalam mengelola sampah di Kolaka, hingga poster kebersihan yang terpasang-pun tidak memiliki identitas kepemilikan bahkan harus dipasang oleh orang yang tidak diketahui.
Kebersihan lingkungan merupakan tanggung jawab bersama. Namun, peran pemerintah daerah dalam memberikan arahan, pengawasan, dan fasilitas yang memadai sangatlah penting. Semoga masalah ini segera mendapatkan solusi yang komprehensif dan berkelanjutan, termasuk mengklarifikasi kepemilikan dan tanggung jawab atas poster larangan membuang sampah tersebut.
Pemerintah daerah perlu menunjukkan komitmennya dalam mengatasi masalah sampah ini agar Kabupaten Kolaka tetap bersih dan nyaman bagi warganya. Pemerintah dapat mengalokasikan anggaran yang cukup untuk program pengelolaan sampah dan melakukan pengawasan secara ketat terhadap pelaksanaannya.
Mengutip dari tulisan Egit Riski di TELISIK.ID “DLHK Kabupaten Kolaka Ngaku Terbatas Anggaran untuk Bereskan Sampah” pada Jumat (16/12/2024) “Untuk masalah sampah di Jalan Khairil Anwar atau di depan Pasar Tradisional, kami telah berupaya semaksimal mungkin untuk mengangkutnya. Namun, anggaran operasional kami terbatas, sehingga kami hanya dapat mengangkut sampah dua kali sehari ke tempat pembuangan akhir (TPA),” ungkap Sujianto selaku Kepala DLH Kab. Kolaka.
Persoalan anggaran yang terbatas, Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Kolaka mengakui bahwa pengelolaan sampah masih menghadapi banyak tantangan, Kami menduga pernyataan yang diberikan seolah meremehkan kepemerintahan Kab. Kolaka yang hanya mampu menganggarkan dana yang sedikit.
Keluhan dan keresahan masyarakat seperti tiada hentinya namun klarifikasi yang diberikan oleh pemerintah terkait tidak dapat menjadi solusi, DLHK ketika dikonfirmasi selalu menyampaikan persoalan anggaran operasional yang terbatas. Masyarakat mengeluh, Dinas kepemerintahan terkait juga mengeluh, aspirasi harus diselesaikan oleh siapa?
Masalah sampah di Kabupaten Kolaka merupakan masalah yang kompleks dan membutuhkan solusi yang tepat. Dengan membangun kerjasama antar lembaga kepemudaan bersama berbagai sektor yang ada di Kab. Kolaka, diharapkan masalah sampah di Kabupaten Kolaka dapat teratasi dengan baik. Peran aktif masyarakat dan komitmen pemerintah sangat penting untuk mewujudkan Kabupaten Kolaka yang bersih dan sehat.
Laporan : Sabrianto
