Catatan Ridwan DemmatadjuSosok & Tokoh

Bertemu Dengan Sahir Pengusaha Muda Bidang Property di Kota Kendari

Modalnya Jadi Pengusaha : Kepercayaan dan Kerja Cerdas !

Sejak awal kemunculannya di mediasosial dengan konten sederet pembangunan rumah untuk dijual kembali, dibenak saya sudah muncul rasa penasaran dan ingin tahu sosok pengusaha muda di bidang property ini. Saya pun mengikuti semua akunnya di media sosial, dari facebook,tiktok, instagram dan youtubenya. Karena ingin tahu dan kenal, saya menghubunginya lewat fasilitas pesan di akun tersebut. Lagi-lagi tak satupun dibalas.Tentunya saya tidak patah semangat untuk bertemu dan kenal dengannya.

Berbulan-bulan lamanya saya belum bisa bertemu meskipun saya sudah mendapatkan nomor kontak personnya dari relasinya di Kolaka. Saat saya hubungi lewat telepon dan pesan singkat rupanya tak ada juga respon dari sosok owner dari perusahaan PT. Sahir Propertindo Niaga ini.

Kenapa saya harus bertemu dengannya? Sebagai jurnalis yang selalu punya naluri ingin tahu dan menyajikan tulisan yang akan menginspirasi pembaca tentunya ini adalah tujuan saya. Karena jalan hidup sosok pengusaha milenial ini berliku-liku, jatuh bangun bahkan sempat terlilit utang ratusan juta di Konawe Selatan. Masa-masa sulit sebagai pengusaha tak membuat dirinya pantang mundur untuk tetap mencari jalan untuk keluar dari situasi sulit ini. Ia tetap bangkit meski terlilit utang, dengan modal kepercayaan dan ulet dalam bekerja pengusaha Sahir ini bisa seperti sekarang memiliki bisnis property terbanyak unit penjualannya nyaris tembus di angka 2000 ribu unit sudah terjual.

Sahir dengan Mobil Hilux merah andalannya.

Pertemuan perdana saya berlangsung singkat di kediamannya, semula saya memperkenalkan diri dan menyebut beberapa nama kerbat dan sahabatnya di Kolaka.Tak ada yang berlebihan dari penampilannya biasa saja dan mengalir begitu saja Ia menceritakan serpihan-serpihan pengalamannya sebagai anak petani yang ingin merubah nasibnya.Semua diceritakan, saya sebagai penulis karena baru pertama kali ketemu saya tak banyak menelisik. Saya jadi pendengar yang baik untuk sosok pengusaha berdarah bugis Bulukumba ini. Ini terasa sekali saat berbicara lebih banyak menggunakan bahasa Bugis dan sesekali Bahasa Indonesia dengan dialek Bugis-Bulukumba yang kental.

Pertemuan singkat ini bagi penulis setidaknya sudah menggugurkan semua rasa ingin tahu saya selama ini. Dan apa yang dia ceritakan semua berbanding lurus dengan cerita dari salah seorang rekanan pengusaha di Kolaka. Dari sini kita bisa memetik pelajaran bahwa jadi pengusaha itu tidak selalu harus kuat modal berupa uang, buktinya Sahir yang bisa memiliki aset dan bangunan perumahan yang begitu banyak hanya dengan modal kepercayaan dari salah seorang pengusaha hasil bumi dari Kolaka.

Demikianlah cerita sungkat saya bertemu dengan bigbos AFIKA Group dalam sebuah perjalanan dari Kolaka-Kendari. Rasa penasaran saya pun terjawab dan sebagai tanda pertemanan saya dengannya tak lupa Ia menyampaikan langsung nomor telepon yang bisa dihubungi sembari mengatakan kalau ke Kendari singgahlah sejenak, katanya sembari kami berjabat tangan. Saya pun melanjutkan kembali perjalanan ini. (rdm)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button