Bahlil Tegaskan Swasembada Energi Jadi Prioritas Pemerintahan Prabowo

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menegaskan komitmennya untuk mewujudkan ketahanan energi nasional. Program swasembada energi menjadi salah satu prioritas utama dalam Asta Cita Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menyampaikan bahwa pemerintah saat ini mengusung empat program unggulan: Program Makan Bergizi, Swasembada Pangan, Hilirisasi, dan Swasembada Energi. Hal ini disampaikan Bahlil dalam Energi Mineral Forum 2025 di Hotel Kempinski, Jakarta, Senin (26/5/2025).
“Banyak hal menjadi prioritas, tapi yang selalu dibicarakan itu ada empat. Salah satunya adalah kemandirian energi dan hilirisasi,” ujar Bahlil.
Ia menjelaskan, dua dari delapan Asta Cita Presiden Prabowo berada di bawah koordinasinya, mengingat dirinya juga menjabat sebagai Ketua Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Hilirisasi dan Ketahanan Energi.
Bahlil optimistis swasembada energi dan hilirisasi bisa tercapai dalam empat hingga lima tahun ke depan. Ia menyebut Indonesia pernah mencapai swasembada energi di masa lalu, dan bukan tidak mungkin untuk mengulang pencapaian itu.
“Sekitar 1996-1997, produksi minyak siap jual atau lifting minyak kita mencapai 1,5 juta hingga 1,6 juta barel per hari, sementara konsumsi hanya sekitar 500.000 barel per hari. Waktu itu kita ekspor 1 juta barel per hari,” ungkap Bahlil.
Ia menambahkan, pada masa itu sektor migas menyumbang 40%-45% dari total pendapatan negara. Namun, pascakrisis ekonomi dan perubahan regulasi, industri migas Indonesia mengalami penurunan signifikan. Saat ini, lifting minyak nasional hanya sekitar 500.000 hingga 600.000 barel per hari.
Merespons kondisi tersebut, Kementerian ESDM kini terus berupaya memperbaiki regulasi guna mengembalikan kejayaan sektor energi nasional.
“Pak Presiden Prabowo menyatakan bahwa sebuah negara yang hebat adalah negara yang mandiri dalam pangan dan energi,” pungkas Bahlil. (bsnn)