Berita Regional

Sultra Perkuat Ketahanan Pangan Lewat Festival Gemarikan

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Tenggara (Sultra) memperkuat ketahanan pangan berbasis sumber daya laut atau agromaritim melalui penyelenggaraan Festival Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan) 2025.

Kegiatan yang berlangsung di Papalimba Water Tourism Lapulu, Kota Kendari, Sultra, itu dilaksanakan selama dua hari, yakni 15-16 November 2025. Festival tersebut juga menjadi komitmen Pemprov Sultra dalam mewujudkan “generasi emas tahun 2045” yang sehat dan cerdas.

Wakil Gubernur Sultra Hugua, Sabtu malam, menegaskan bahwa ikan merupakan sumber protein paling aman dan paling potensial untuk memerangi masalah kekurangan gizi pada anak atau stunting.

“Kegiatan ini sebetulnya intinya adalah memberikan edukasi dan pendidikan kepada masyarakat bahwa ikan adalah sumber protein yang paling aman, paling tinggi, dan juga menjadi sumber daya hayati perairan yang paling potensial di Indonesia sebagai negara maritim,” kata Hugua.

Dia menyebutkan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen strategis Pemprov Sultra dalam mewujudkan ketahanan pangan berbasis sumber daya laut sekaligus memperkuat budaya konsumsi ikan sebagai bagian dari pola hidup sehat.

Hugua secara khusus menyoroti masalah stunting, yang disebabkan oleh kurang gizi, terutama protein, dan mengimbau orang tua agar tidak lengah.

“Stunting sekali lagi, kekurangan gizi sekali lagi, mengintai kita kalau orang tuanya lengah, tidak memberikan makan ikan setiap hari,” ujarnya.

Hugua menekankan fase kritis yang membutuhkan protein ikan tinggi adalah sejak ibu mulai hamil hingga anak berumur 10 tahun.

Selain itu, Hugua juga menyampaikan bahwa Sultra saat ini menjadi provinsi urutan kedua tertinggi konsumsi ikan di Indonesia, dengan angka mencapai 43,8 kilogram per kapita, jauh melampaui rata-rata konsumsi nasional, yaitu 25,31 kilogram per kapita.

Sementara itu, Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Sultra Sri Reskina menyampaikan bahwa kegiatan sosialisasi ini diikuti oleh kurang lebih 200 orang peserta dengan target utamanya adalah menumbuhkan minat masyarakat, khususnya generasi muda dan anak-anak, untuk menjadikan ikan sebagai menu utama dalam konsumsi sehari-hari demi kesehatan dan kecerdasan.

Selain itu, forum ini juga dimanfaatkan untuk memperkenalkan dan mempromosikan berbagai produk olahan ikan lokal yang kreatif, higienis, dan bernilai ekonomis tinggi.

“Tujuannya untuk mendorong partisipasi aktif Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) perikanan dalam memperluas pasar produk,” jelas Sri Reskina.

Selama dua hari, kegiatan di Papa Limba Water Tourism Lapolo diisi dengan beragam agenda interaktif, di antaranya:

. Cooking Class oleh Chef Ody.

. Musik lokal, Fun Zumba, dan kuliner.

. Lomba Ranking 1.

. Edukasi gizi ikan dan pengolahan ikan yang sehat.

“Kami berharap kegiatan hari ini sebagai kesempatan yang baik untuk menunjukkan bahwa masyarakat Sulawesi Tenggara bukan hanya siap tetapi sangat antusias menerima pesan gemar memasyarakatkan makan ikan sebagai bagian dari budaya lokal yang modern, sehat, dan bernilai ekonomi,” tambah Sri Reskina. (bsnn)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button