Beli 20 Kapal, Anak Usaha TCPI Raih Pinjaman Rp 820 Miliar
Anak usaha PT Transcoal Pacific Tbk (TCPI) yakni PT Sentra Makmur Lines (SML) baru-baru ini menandatangani fasilitas kredit jumbo sebesar Rp 820 miliar. Fasilitas pinjaman tersebut rencananya akan digunakan untuk pembelian 20 kapal baru.
Direktur Transcoal Pacific Erizal Darwis menyebutkan, fasilitas kredit yang diterima oleh SML ini berjangka waktu 102 bulan sejak penandatangan. Sayangnya, tidak disebutkan bank mana yang memberikan pinjaman ini.
“Kami berharap dengan adanya fasilitas kredit ini dapat meningkatkan pendapatan SML,” jelas Erizal di Jakarta, Rabu (25/1/2023).
Aksi ini, dilakukan oleh perseroan sejalan dengan usaha perseroan untuk membeli sebanyak 20 set tug and barge (Kapal) dan kapal tersebut ikut serta sebagai jaminan atas Fasilitas Kredit ini beserta dengan jaminan korporasi dari TCPI.
Sebagai informasi, fasilitas kredit ini dikenakan suku bunga, provisi, biaya administrasi, biaya komitmen dan denda tunggakan sesuai dengan ketentuan bank dan dengan adanya fasilitas ini kelangsungan usaha tetap terjaga serta terjamin dengan baik.
“Transaksi ini bukan merupakan transaksi afiliasi karena SML dan Bank pemberi pinjaman tidak memiliki hubungan afiliasi dan akan berdampak positif terhadap kegiatan operasional SML karena fasilitas ini akan digunakan untuk menambah armada,” ujarnya.
Berdasarkan catatan, menjelang akhir tahun 2022, TCPI meraih kontrak baru pengangkutan batu bara senilai Rp 1,5 triliun dalam waktu 5 tahun.
Erizal menjelaskan, pada 21 Desember 2022 perseroan baru saja tandatangani perjanjian kerja sama operasi penyediaan armada angkutan batubara dari salah satu perusahaan trading terbesar di Indonesia. “Mengacu perjanjian tersebut, TCPI wajib untuk mengangkut dan mengantar batu bara milik pelanggan sesuai dengan ketentuan yang diatur,” jelasnya.
Erizal menambahkan, perseroan tidak memiliki hubungan afiliasi dengan pelanggannya. Selain itu, perjanjian ini akan berdampak positif pada operasional TCPI. “Karena perseroan akan mendapatkan kepercayaan dari pelanggan untuk mengangkut batu bara miliknya,” ujarnya
Sebelumnya, TCPI melakukan penggalangan dana dengan skema penambahan modal tanpa memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (non-HMETD). Jatah private placement yang disepakati sebanyak 10% saham yang ditempatkan dan disetor penuh perseroan.
Direktur Utama TCPI Denry Raymond Lelo mengatakan private placement dilaksanakan untuk memperkuat, mengembangkan dan mendorong pertumbuhan usaha. Aksi korporasi ini juga bertujuan mewujudkan visi perseroan menjadi penyedia jasa angkutan laut dan logistik terbaik dan terpercaya di Indonesia.
“Dengan dilaksanakannya transaksi ini diharapkan dapat meningkatkan daya saing dan pendapatan perseroan serta memberikan manfaat yang positif bagi pelanggan dan seluruh pemangku kepentingan,” kata Denry.