PWC: ESG Salah Satu Prioritas Investor dalam Berbisnis
Mencapai Tujuan Keseimbangan antara keuntungan moneter dan sosial.
PwC Indonesia menyebutkan dunia investasi global telah melihat pengenalan strategi investasi baru dan inovatif selama 10-15 tahun terakhir dengan mengedepankan environmental, social, and governance (ESG). Hal ini ditujukan untuk mencapai keseimbangan antara keuntungan moneter dan sosial.
PwC Indonesia Consulting Director Pieter van de Mheen menyebutkan, investor tradisional semakin banyak menggunakan strategi pembiayaan kreatif. Hal ini dengan menggabungkan modal investasi dengan dukungan pembangunan lebih konvensional. “Rating ESG yang baik adalah hasil strategi ESG yang kuat dan komitmen seluruh perusahaan terhadap implementasi dan peningkatan berkelanjutan. Strategi ESG juga bisa menjadi jawaban atas tantangan keberlanjutan perusahaan dan sarana untuk membuka peluang menarik bagi bisnis dan pemangku kepentingan,” terang Pieter Rabu (25/1/2023).
Berdasarkan hasil laporan PwC Global Investor Survey 2022, ESG muncul sebagai salah satu prioritas investor dalam berbisnis. Tata kelola perusahaan yang efektif menjadi prioritas dengan hasil survei 49% dan pengurangan emisi gas rumah kaca 44%.
Pieter menambahkan, ESG kini digunakan sebagai salah satu pertimbangan investasi oleh investor sebagai bagian dari respons terhadap perubahan iklim dan Sustainable Development Goals (SDGs), yang juga seringkali diukur melalui rating ESG.
Menurut dia, rating ESG sangat penting untuk sistem pelaporan perusahaan, meskipun tidak boleh menjadi ukuran utama dari pelaporan perusahaan. Rating ESG meningkatkan pengelolaan informasi dan membantu investor untuk memahami risiko dan dampak ESG dari perusahaan dan portofolio.
PwC Indonesia merupakan firma anggota yang terpisah dan secara bersama-sama membentuk firma anggota Indonesia dari jaringan global PwC. Mereka terdiri dari KAP Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan, PT PricewaterhouseCoopers Indonesia Advisory, PT Prima Wahana Caraka, PT PricewaterhouseCoopers Consulting Indonesia, dan PwC Legal Indonesia.
Sementara Bursa Efek Indonesia (BEI), sebagai anggota Sustainable Stock Exchange (SSE), bekerja sama dengan penyedia pemeringkatan ESG untuk secara berkala menilai risiko dan kinerja ESG perusahaan tercatat. Sampai 30 Desember 2022, terdapat 653 emiten yang telah menyampaikan Laporan Keberlanjutan Tahun 2021 atau 79% dari total perusahaan tercatat.
Data tersebut meningkat 324% dibandingkan jumlah pelaporan Laporan Keberlanjutan 2021 yang hanya 154 perusahaan tercatat. Atas hasil kerja sama tersebut, BEI pada 14 Desember 2020 meluncurkan Indeks IDX ESG Leaders.
Hal itu diklaim telah mendapat penerimaan baik oleh buy side dengan terdapat dua produk investasi yang berbasiskan indeks ini, yaitu dalam bentuk satu produk ETF dan satu produk reksa dana indeks.
Indeks IDX ESG Leaders merupakan salah satu dari lima indeks BEI berbasis ESG. Indeks-indeks tersebut dibuat sebagai respons atas meningkatnya minat investor terhadap ekuitas berbasis ESG.
Adapun yang membedakan Indeks IDX ESG Leaders, antara lain yaitu menggunakan metode penilaian dengan melacak pergerakan harga saham dengan rating ESG yang kuat, kontroversi minimal, likuiditas transaksional, dan kinerja keuangan yang kuat.
Kinerja Indeks IDX ESG Leaders mengalami peningkatan sebesar 3,08% dari Januari 2022 hingga Desember 2022 (secara year to date).
Direktur Pengembangan BEI Jeffrey Hendrik menyatakan, sebagai bursa, pihaknya sangat mendukung penerapan ESG dalam bisnis dengan melakukan keterbukaan informasi terkait ESG. (k23)