
Ini bukan soal Uang Kuliah Tunggal saja atau UKT yang harus dibayar oleh mahasiswa baru (Maba Tahun 2024) di Universitas Sembilanbelas November Kolaka.Namun jika ditelisik lebih jauh di kampus ini sejatinya terjadi banyak masalah yang diduga merugikan semua pihak di dalam kampus dan di luar kampus.
Indikasinya bisa dilihat dari sistem dan tata kelola administrasi yang tidak punya kajian secara komprehensif sehingga memicu adanya aksi unjuk rasa sebagai protes kebijakan Rektor USN Kolaka,kenaikan UKT ini ternyata tidak sejalan dengan fasilitas yang disediakan oleh pihak USN Kolaka sebagai institusi layanan pendidikan tinggi di Kabupaten Kolaka.
Jika mahasiswa lewat perwakilan fungsionaris kampus/aktifis kampus memprotes adalah hal yang wajar sekaligus ini menjadi potret buram bagi semua pihak yang ikut terlibat dalam penetapan UKT Tahun 2024.Protes mahasiswa adalah bentuk sikap kritis dan berani menolak segala yang bertentangan dengan fakta kebenaran.
Bayangkan saja jika maba yang fakir miskin,yatim piatu harus menebus UKT senilai 2 juta lebih dan masih banyak lagi yang perlu ditolak sekaligus mendesak agar dibatalkan penetapan tarif UKT yang tidak masuk akal ini.Sekali lagi, saya sebagai bagian dari warga Kampus USN Kolaka, mendukung upaya dari adik-adik yang melakukan aksi protes ini.
Lalu ada apa dengan kenaikan tarif UKT ini ?Patut dicurigai pihak kampus USN Kolaka hanya mengejar target Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) untuk menjadi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD). PNBP adalah pungutan yang dibayar oleh orang pribadi atau badan dengan memperoleh manfaat langsung maupun tidak langsung atas layanan atau pemanfaatan sumber daya dan hak yang diperoleh negara.Dari sini mestinya pihak pengambil kebijakan bisa berpikir dengan sehat.
Apakah sarana dan prasarana yang ada di Kampus USN Kolaka di 6 Fakultas sudah memadai untuk diberikan ke mahasiswa dalam proses belajarnya ? Saya tidak perlu mengeluarkan banyak pertanyaan soal UKT di USN Kolaka, sehingga tidak bisa diterima oleh mahasiswa.
Keinginan untuk meningkatkan Kampus USN Kolaka menjadi BLUD itu baik dan memang harus diarahkan kesana.Tetapi sekali lagi dia butuh proses dan kajian yang tepat agar tidak ada pihak yang dirugikan disisi lain ada yang diuntungkan dengan pendapatan bukan pajak ini.Saya paham apa yang menjadi orientasi jika agenda ini berhasil dilakukan dan siapa yang akan menikmati dari kenaikan tarif UKT ini.
Sudahlah berdalih yang tidak punya kajian secara komprehensif/menyeluruh soal UKT yang memberatkan mahasiswa dan kedua orang tuanya.Masih banyak yang perlu dibenahi agar bisa tercapai target BLUD ini.
Saya berharap Rektor bersama jajarannya bisa merenung sejenak bagaimana keras kehidupan sebagian besar orang tua maba untuk membiayai pendidikan anaknya.Namun disisi lain kampus USN Kolaka terkesan menutup dengan realitas kehidupan sosial di sekitarnya.Ironis khan ?
Ridwan Demmatadju , bekerja sebagai tendik di Fakultas Teknologi Informasi Universitas Sembilanbelas November, pernah bekerja sebagai jurnalis di beberapa media nasional.