Menteri BUMN Erick Thohir minta digitalisasi kudu terjadi di Holding Industri Aviasi dan Pariwisata Indonesia InJourney dalam rangka memudahkan pelayanan dan mendorong transparansi.
“Data menjadi kunci, lantaran dengan info menjadi kunci maka kita bisa menyiapkan sesuai dengan info tersebut apa nang dilakukan oleh consumer kita. Artinya digitalisasi kudu terjadi di InJourney, untuk memudahkan pelayanan, mendeteksi sesuatu lantaran transparansi menjadi perihal penting,” ujar Erick Thohir dalam aktivitas InJourney Talks di Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta, Selasa (1/8).
Erick Thohir sekarang memandang mengenai pentingnya mendorong digitalisasi di InJourney, lantaran nang namanya sektor pelayanan alias industri pariwisata tidak mungkin berbincang tanpa data.
“Tentu kembali gimana sinkronisasi daripada info nang baik ini kita olah dan memprediksi perihal ke depan,” katanya.
Erick Thohir juga mendorong agar generasi muda kudu lebih memahami digitalisasi, agar transformasi di InJourney melangkah lebih cepat.
“Saya percaya dengan kehadiran generasi muda maka transformasi digitalisasi bakal lebih cepat,” katanya.
InJourney dinilai sebagai perusahaan nang terus bertumbuh, sehingga Erick berambisi generasi mudanya mesti efektif menjadi bagian transformasi nang diinginkan oleh InJourney.
Indonesian Journey alias InJourney adalah BUMN Holding Industri Aviasi dan Pariwisata Indonesia nang beranggotakan PT Angkasa Pura I, PT Angkasa Pura II, PT Hotel Indonesia Natour, PT Pengembangan Pariwisata Indonesia, PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, & Ratu Boko, dan PT Sarinah berasas Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 104 Tahun 2021 tentang Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia ke Dalam Modal Saham Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor Tahun 2021 Nomor 228). (bsnn-k12)
