Berita NasionalEkonomi &Bisnis

Sejumlah Bank di AS Bangkrut Jadi Alarm Indonesia

SEKTOR perbankan gonjang-ganjing dengan adanya sejumlah bank di Amerika Serikat yang bangkrut, terutama bank yang bergerak dalam pendanaan perusahaan rintisan atau start-up digital. Sebut saja Silicon Valley Bank (SVB) dan Signature Bank.

Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut pemerintah telah memperhatikan fenomena yang terjadi di Amerika itu. Menurut AIrlangga, hal ini merupakan alarm bagi Indonesia, bahwa perbankan yang dinilai besar atau ‘ajaib’ juga memiliki risiko kolaps.

“Ini menjadi alarm bagi kita bahwa yang ajaib-ajaib ini akhirnya burst juga akibat overprice atau over asset yang lebih tinggi daripada digital, karna 2 bank itu memfasilitasi kegiatan-kegiatan start up atau digital,” ungkap Airlangga saat menyampaikan paparannya di forum Maybank Indonesia Economic Outlook 2023, di Jakarta (15/3).

Pemerintah Indonesia berharap kasus yang menimpa SVB dan Signature Bank ini tidak membawa efek sentiment negatif di level regional dan dapat diantisipasi sehingga tidak berdampak sebesar seperti krisis pada tahun 2008.

“Diperkirakan pemerintah Amerika Serikat akan mengambil jalan cepat supaya sentiment negatif ini tidak merembet ke berbagai negara lainnya,” kata Airlangga.

Airlangga menambahkan, kondisi Indonesia saat ini lebih siap dari segi pembiayaan. Menurutnya, Indonesia kini memiliki potensi resesi yang relatif rendah, yakni sebesar 3%, yang membuat resesi tak mampir ke tanah air.  “Tentu Indonesia posisi saat sekarang relatif lebih siap, dalam tanda kutip pembiayaan yang sifatnya bubble bisa terus terjaga. Ini kita jaga agar kepercayaan sektor ekonomi bisa berjalan,” kata Airlangga. (k19)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button