Berita RegionalKesehatanPendidikan

Penguatan Sistem Surveilans TB Melalui Evaluasi Komprehensif di Puskesmas Kaluku Bodoa

Oleh Mahasiswa Magister IKM Konsentrasi Epidemiologi Unhas

Dalam upaya memperkuat pengendalian penyakit menular di masyarakat, sekelompok mahasiswa dari Program Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin (Unhas), konsentrasi Epidemiologi melaksanakan praktik lapangan dengan melakukan peninjaun langsung terhadap sistem surveilans di Puskesmas Kaluku Bodoa, Kota Makassar.

Kegiatan ini berlangsung pada bulan april hingga mei 2025 yang bertujuan untuk mengevaluasi pelaksanaan sistem surveilans TB dan merupakan bagian dari mata kuliah Analisis dan Praktikum Surveilans yang dibimbing oleh Prof. Dr. Ridwan Amiruddin, SKM, M.Kes, MSc.PH.

Melalui pendekatan deskritif observasional, mahasiswa melakukan pengumpulan dan analisis data selama 3 tahun terakhir (2022-2024). Kemudian wawancara dilakukan langsung dengan petugas surveilans dan pengelola program TB.

Gambar 1. Wawancara Langsung Mahasiswa Praktikum dengan Petugas Surveilans PKM Kaluku Bodoa

Hasil analisis menunjukkan bahwa total kasus TB dalam 3 tahun terakhir mengalami penurunan. Pada tahun 2022 tercatat 244 kasus, kemudian menurun menjadi 240 kasus pada tahun 2023 dan kembali menurun menjadi 232 kasus pada tahun 2024. Kelompok usia produktif (19-59 tahun) dan berjenis kelamin laki-laki merupakan kelompok yang paling terdampak.

Kemudian dari segi atribut surveilans peninjauan dilakukan secara komprehensif dengan menggunakan pendekatan sistem surveilans berbasis atribut yang dikembangkan oleh Centers for Disease Control and Prevention (CDC), seperti kesederhanaan sistem, fleksibilitas, akseptabilitas, sensitivitas, nilai prediktif positif, representativitas, ketepatan waktu, dan kualitas data.

Gambar 2. Wawancara Langsung Mahasiswa Praktikum dengan Pengelola Program TB PKM Kaluku Bodoa

Berdasarkan hasil observasi, wawancara, dan telaah dokumen, mahasiswa menemukan bahwa atribut surveilans TB di Puskesmas Kaluku Bodoa berada dalam kategori baik. Sistem pencatatan dan pelaporan sudah menggunakan platform digital Sistem Informasi Tuberkulosis (SITB), dan cakupan pelaporan mencapai >90%. Sistem pelaporan berjalan tepat waktu meski menghadapi tantangan kualitas internet yang belum optimal.

Meski terdapat kekurangan dalam hal sumber daya manusia di mana hanya satu orang petugas menangani surveilans TB sekaligus promosi kesehatan. namun sistem tetap berjalan efektif berkat dukungan pelatihan, ketersediaan perangkat, serta komitmen petugas kesehatan yang tinggi. Pelaporan data dilakukan secara berkala ke Dinas Kesehatan Kota Makassar setiap triwulan.

Dengan kegiatan ini, mahasiswa tidak hanya memahami teori, tetapi juga terlibat langsung dalam proses penilaian sistem kesehatan masyarakat. Harapannya, temuan dan rekomendasi yang diberikan dapat menjadi masukan berharga bagi pengelola program TB di Puskesmas Kaluku Bodoa dalam meningkatkan kualitas surveilans dan pengendalian penyakit. (**)

 

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button