Ekonomi &BisnisSosok & Tokoh

Investasi Awal Saya Adalah Kemauan

Mengenal Dekat Muhammad Hendra Kurniawan, CEO, PT.HBN Sulusindo

Merintis usaha penyedia jaringan internet di 4 Kabupaten di Sulawesi Tenggara, Kolaka, Konawe Utara, Bombana dan Muna tentu bukanlah pekerjaan yang semudah dibayangkan orang, dengan sekali membalikkan tangan semua selesai. Usahanya kini kian berkembang dengan pengguna yang hampir mencapai 10 ribuan user tersebar di empat kabupaten ini. Sosok pria sederhana ini, tak pernah membayangkan jika ia bisa mencapai tujuannya sampai memiliki pemasukan bernilai fantastis setiap bulannya.Bahkan total asset perusahaan yang dimilikinya sudah mencapai di angka 10 milyar.

Dengan latar belakang pendidikan di jurusan Sistem Informasi tentunya usahanya sejalan dengan ilmu yang dia pelajari sejak di bangku kuliah.Ditunjang dengan kemauan dan tekadnya, maka semua bisa ia dapatkan dan memberikan manfaat bagi masyarakat yang membutuhkan layanan jasa internet, terutama di daerah-daerah terisolir dan sulit dijangkau operator seluler semisal PT.Telkomsel atau Indosat.

Kehadiran perusahaan PT.Hijau Berkah Networking Solusindo (HBNS) milik Muhammad Hendra Kurniawan (38) atau kerap disapa Acho ini, setidaknya menjadi solusi bagi masyarakat yang membutuhkan akses internet.” Kami hadir menjadi solusi bagi masyarakat juga membantu Pemerintah Daerah dalam melayani kebutuhan jaringan internet,’’ ujar alumi STIMIK Bina Bangsa Kendari 2014, Kamis (29/12) di sebuah warkop di bilangan Tugu Antam, Kolaka.

Sebagai pemilik perusahaan jangan membayangkan penampilannya seperti kebanyakan pengusaha dengan dasi,kemeja atau stelan jas parlente.Semua bayangan itu meleset jika menemuinya,”Penampilan saya sudah seperti ini tak perlu seperti direktur dengan pakai jas lengkap.Cukup dengan kemeja dan topi terbalik saya kenakan, itu sudah menjadi ciri khas saya,’’ kata anak pertama dari dua bersaudara dari mendiang Andi Matalatta yang sudah berpulang saat dirinya masih berusia 3 Tahun.

Ia mengungkapkan PT.HBN Solusindo ia dirikan sejak Tahun 2020, tetapi mulai ia bergerak sejak 2017 di Lamekongga, sebuah daerah di Kecamatan Wundulako,Kabupaten Kolaka. Sampai hari ini, pria yang menamatkan SMAN nya di Ladongi masih menjalin mitra kerja sama dengan perusahaan Internet Service Provider (ISP) yang berkantor di Solo, Jawa Tengah dan masih mendapat kepercayaan sebagai kepala cabang di perusaahan tersebut.

Rupanya, perjalanan hidup dari pengusaha jaringan internet ini cukup menarik ditelisik.Pasal di usia 10 Tahun, dia sudah jadi pemulung barang bekas di sekitar pasar Lamekongga.”Kenapa harus jadi pemulung, kalau tidak begitu saya tidak bisa punya uang jajan di sekolah.Makanya harus cari sendiri uang jajan,” ujarnya sembari menyerupuk kopinya.

Sosok penggemar olah raga futsal ini, kesehariannya lebih banyak waktunya habis di warung kopi sambil memantau kegiatan usahanya lewat layar monitor tabletnya,terlihat dia menikmati pekerjaanya karena diakui kerja ini bermula dari hobby dengan mengutak-atik jaringan dan system informasi.”Saya bisa bekerja di mana saja, yang penting ada jaringan internet semua bisa saya monitor pekerjaan dan arus jaringan yang bermasalah,’’ ungkapnya.

Kendati telah menjadi seorang usahawan muda di Kabupaten Kolaka, namun ia tetap sederhana dan tetap low profile kepada siapa saja.Tak banyak anak muda yang memiliki pemikiran inovasi seperti dia, berani memulai usaha hanya dengan modal apa adanya.”Investasi pertama saya itu bukan modal berupa uang, tetapi investasi kemauan. Itulah yang saya miliki hingga bisa seperti sekarang, tentu juga dukungan dari keluarga, terutama isteri saya,’’ katanya.

Lalu apa targetnya di Tahun 2023, sebagai perusahaan penyedia layanan internet dia sudah melayani tiga pondok pesantren secara gratis, masing-masing di Desa Watallara dan Wolo.Ini menjadi tanggung jawab sosial kepada masyarakat untuk mengembangkan sumber daya manusia khusunya di bidang pendidikan. Selain itu, dalam waktu dekat ini sebuah desa di Kecamatan Samaturu, Desa Lakuya dan Anawua akan dia sumbangkan pula pemasangan jaringan internet secara gratis.”Begitulah yang saya lakukan sebagai warga masyarakat biasa di Kolaka.Meski sejauh ini pihak PT.HBN Solusindo bergerak sendiri tanpa ada campur tangan dari pihak pemerintah,’’ katanya saat ditanya soal perhatian Pemerintah Kabupaten Kolaka terkait usaha dan layanan internet gratisnya.

Di akhir ngobrol santai sosok pengusaha dengan gaya santai ini secara mengejukkan bahwa dia punya impian 2024 perusahaan sudah bisa IPO (Initial Public Offering) melantai di Pasar Modal Indonesia. Ternyata ia sudah mempersiapkan semua kelengkapan untuk bisa melantai di bursa saham di Jakarta dengan menggandeng konsultan untuk mendampingi kegiatan usahanya. Semoga !

(ridwan demmatadju)

 

 

 

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button